Moskow (ANTARA News) - Rusia dan Dunia Islam merancang pembentukan aliansi strategis melalui dua pertemuan di Moskow pada 27-28 Maret 2006 yang dihadiri delegasi dari 15 negara termasuk Indonesia serta sejumlah tokoh Rusia.Pertemuan tersebut dibuka oleh mantan PM Rusia Evgeny Maksimovich Primakov di Moskow, Rusia, Senin, dihadiri sejumlah tokoh penting Rusia yang kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan. Aliansi strategis ini merupakan prakarsa Pemerintah Federasi Rusia yang melihat Dunia Islam sebagai kekuatan signifikan yang dapat dijadikan mitra bagi perwujudan tatanan dunia baru yang damai, adil dan beradab.Para tokoh Islam yang hadir terdiri dari kalangan pemerintah seperti mantan PM, Menlu dan Dubes maupun kalangan masyarakat seperti ulama dan cendekiawan.Tokoh negara-negara Islam yang hadir antara lain dari Mesir, Pakistan, Iran, Aljazair, Bangladesh, Kuwait, Jordan, Uni Emirat Arab, Tunisia, Yaman, Uzbekistan, Tajikistan, Karzakastan, Kirgistan, dan Indonesia. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mewakili delegasi Indonesia. Din Syamsuddin melihat bahwa aliansi ini sangat penting dan potensial menjadi kekuatan penentu arah perkembangan peradaban dunia menyusul kerusakan dunia yang disebabkan oleh hegemoni Barat dengan kapitalismenya selama ini. Rusia, katanya, sebagai bekas adidaya dunia masih menyisakan kekuatan baik militer, ekonomi, iptek maupun budaya, yang jika digabung dengan potensi besar Dunia Islam akan menjadi kekuatan dahsyat. Pertemuan dua hari itu akan melahirkan komunike bersama yang antara lain menegaskan komitmen mengembangkan dialog dan kerjasama untuk mengatasi kerusakan dunia, ikut menyelesaikan berbagai konflik dunia dengan cara damai bukan perang. "Apa lagi memerangi terorisme dengan teror itu sendiri," kata Din. Pada hari pertama sidang akan membahas tema memerangi ekstrimis dan intoleransi dengan ketua sidang Presiden Republik Tatarstan, Mintimer Sharipovich Shaimiev. Pada hari kedua tampil sebagai pembicara dalam sesi penutup Mintimer, Presiden Republik Chechnya, Alu Dadashevich Alkhanov dan Wakil Ketua Duma (parlemen Rusia) Rinat S Gubaydullin. Sidang juga akan mendeklarasikan pembentukan sebuah Aliansi Peradaban (Alliance of Civilizations) dan akan mengusulkan kepada PBB untuk membentuk Dewan Peradaban (Council of Civilizations). Para peserta akan dijamu makan malam oleh Menlu Russia Sergey Victorovich Lavrov. Ketika ditanya kemungkinan delegasi bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Kremlin, Din mengatakan ada kemungkinan untuk itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006