Indeks saham di Asia sore ini Jumat mayoritas ditutup turun setelah tidak kurang empat pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), mempertegas komitmen mereka untuk terus menaikkan suku bunga acuan

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah, mengikuti koreksi bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 14,12 poin atau 0,2 persen ke posisi 7.172,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,35 poin atau 0,33 persen ke posisi 1.022,99.

"Indeks saham di Asia sore ini Jumat mayoritas ditutup turun setelah tidak kurang empat pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), mempertegas komitmen mereka untuk terus menaikkan suku bunga acuan," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.

Dua pejabat The Fed yang memiliki hak suara dalam Federal Open Market Committee (FOMC) James Bullard dari St. Lous dan Esther George dari Kansas, menekankan bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga acuan hingga inflasi turun mendekati target dua persen.

Sementara itu pejabat The Fed tanpa hak suara dalam FOMC, Mary Daly dari San Francisco mengatakan bank sentral AS itu tidak akan terburu-buru dalam mengubah kebijakannya tahun depan. Hal itu berlawanan dengan ekspektasi investor bahwa suku bunga acuan akan mulai diturunkan sebelum akhir 2023.

Baca juga: Saham China perpanjang kerugian, Indeks Shanghai jatuh 0,59 persen

Suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) diramalkan akan mencapai puncaknya pada angka 3,5 persen, meskipun sejumlah pejabat The Fed memberi argumentasi suku bunga akan berada di 4 persen atau bahkan lebih.

Fokus perhatian investor kini tertuju pada pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada 26 Agustus nanti di Jackson Hole, Wyoming, dalam sebuah acara simposium.

Dari Asia, investor mencerna rilis data inflasi inti Jepang yang naik 2,4 persen (yoy) pada Juli, sesuai estimasi dan lebih cepat dari kenaikan 2,2 persen (yoy) pada Juni.

Meskipun inflasi inti sudah berada di atas target 2 persen selama empat bulan beruntun, bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), kemungkinan besar masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang super longgar mengingat tingkat inflasi Jepang yang masih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi di negara-negara maju lainnya.

Baca juga: Pasar saham Eropa tergelincir, terseret kekhawatiran resesi global

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif namun melemah jelang penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan sektor kesehatan naik paling tinggi yaitu 1,21 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer masing-masing naik 1,15 persen dan 0,96 persen.

Sedangkan enam sektor terkoreksi dengan sektor properti & real estat turun paling dalam 0,65 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor transportasi masing-masing turun 0,63 persen dan 0,56 persen.

Sepanjang hari ini saham-saham LQ45 yang mendominasi penguatan yaitu AMRT, BRIS, MIKA, PGAS, TINS. Sedangkan saham-saham yang mendominasi pelemahan yakni BRPT, SMGR, BFIN, TOWR, BBTN.

Baca juga: Saham Inggris turun tipis, tertekan prospek ekonomi makin suram

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp949,34 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp716,8 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.176.737 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,95 miliar lembar saham senilai Rp11,76 triliun. Sebanyak 244 saham naik, 267 saham menurun, dan 187 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 11,81 poin atau 0,04 persen ke 28.930,33, Indeks Hang Seng naik 9,12 poin atau 0,05 persen ke 19.773,03, dan Indeks Straits Times terkoreksi 26,97 poin atau 0,82 persen ke 3.246,51.

Baca juga: Rupiah akhir pekan melemah, dipicu pernyataan hawkish pejabat The Fed

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022