Kita tidak kekurangan investor. Saya ulangi, kita tidak kekurangan investor. Investor itu datang begitu menggebu-gebu ke Indonesia karena mereka melihat data

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia sama sekali tidak kekurangan investor.

"Kita tidak kekurangan investor. Saya ulangi, kita tidak kekurangan investor. Investor itu datang begitu menggebu-gebu ke Indonesia karena mereka melihat data," katanya dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, yang dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat.

Luhut mengemukakan dalam angka, Indonesia berada di posisi prima, dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2022 sebesar 5,44 persen yoy, inflasi pada Juli 2022 sebesar 4,94 persen yoy serta kinerja ekspor yang gemilang dan terus tumbuh dalam 27 bulan terakhir.

Menurut mantan Menko Polhukam itu, ekspor Indonesia turut ditopang dengan berkembangnya industri hilirisasi.

"Dulu kita ekspor nikel ore pada 2015 itu hanya 1,1 miliar dolar AS, tahun lalu ekspor iron steel, turunan nikel ore itu sudah 21 miliar dolar AS. Tahun ini akan 31 miliar dolar AS karena sudah datang (produksi) lagi prekursor, katode dan litium baterai," katanya.

Kinerja ekspor nasional tersebut, diperkirakan akan terus meningkat hingga 2024 mencapai hingga 300 miliar dolar AS.

"Pada 2024 ekspor kita mungkin dekat ke 300 miliar dolar AS. Angka yang fantastis mengenai Indonesia," katanya.

Selain berdasarkan data, Luhut juga menyebut pasar sudah membuktikan posisi Indonesia yang baik.

"Jadi kalau ada orang Indonesia yang mengatakan negerinya jelek, saya kadang mikir, ini orang bodoh atau pintar. Kita belajar data. Kalau tidak suka sama sesuatu, silakan, itu hakmu tapi jangan kau bohongi rakyatmu dengan cerita angka yang tidak benar. Angka tidak bisa bohong," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga optimistis Indonesia masih akan jadi negara tujuan investasi dunia pada 2023.

"Kalau ditanya apa masih optimis Indonesia ke depan jadi salah satu negara tujuan investasi? Sangat optimis," katanya.

Menurut Bahlil, keyakinan tersebut lantaran fondasi ekonomi Indonesia yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen pada triwulan II-2022 (yoy) dengan tingkat inflasi yang terjaga di 4,35 persen pada Juni 2022 (yoy) di tengah ketidakpastian global yang mendera dunia.

Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan fondasi makro ekonomi terbaik di dunia. Terlebih jika dibandingkan dengan negara-negara anggota G20 lainnya.

Baca juga: Luhut beri sinyal minggu depan Jokowi umumkan kenaikan harga BBM

Baca juga: Luhut bertemu Menlu Bosnia-Herzegovina bahas peluang investasi

Baca juga: Luhut tawarkan kawasan industri hijau Kaltara ke Elon Musk

Baca juga: Diapresiasi Luhut, Nestle kucurkan Rp368 miliar tambah kapasitas MILO

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022