keduanya meninggal saat sedang menjalankan tugas patroli rimba di kawasan TNKS Wilayah Bukit Punjung di Kabupaten Mukomuko.

Mukomuko (ANTARA) - Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI saat ini berduka karena kehilangan dua orang pahlawan konservasi, yaitu Gunawan Saefulah dan Sudirman dari Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat.

Kepala Balai TNKS Haidir dalam keterangannya, di Mukomuko, Bengkulu, Kamis, mengatakan keduanya meninggal saat sedang menjalankan tugas patroli rimba di kawasan TNKS Wilayah Bukit Punjung di Kabupaten Mukomuko

Ia menyebutkan, Gunawan Saefulah adalah Polisi Kehutanan Penyelia pada Resor Bengkulu Utara-Mukomuko, sekaligus Kepala Unit 6 tim Pelestarian Harimau Sumatera-Kerinci Seblat (PHS-KS).

Gunawan telah mengabdi pada Balai Besar TNKS selama 25 tahun. Sedangkan Sudirman adalah salah seorang anggota Unit 6 PHS-KS. Dia telah membantu program pelestarian harimau sumatera selama kurang lebih 13 tahun sejak tahun 2009.

Keduanya termasuk dalam tim yang menerima penghargaan "International Ranger Award" dari International Union for Conservation of Nature (IUCN)-World Committe on Protected Area (WCPA) pada bulan Juli 2022.

Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan keberhasilan tim dalam upaya perlindungan harimau sumatera di Sumatera.

Ia menilai Gunawan Saefulah memiliki dedikasi tinggi dan berintegritas dalam menjalankan tugasnya selama ini.

Kemudian, Gunawan juga menjadi teladan bagi rekan kerja, dan sebelum meninggal dunia ia juga memimpin regu Patroli Harimau Sumatera.

Selain itu, katanya pula, yang paling berkesan sebelum meninggal dunia, Gunawan sedang mempersiapkan upacara bendera pengibaran Merah Putih, dan tiangnya sudah siap.

Dia menyatakan, tim yang dipimpin oleh Gunawan ini tidak hanya sekali ini melakukan patroli rimba di TNKS, sehingga sudah teruji.

Bahkan peralatan yang mereka gunakan untuk melakukan patroli rimba di TNKS juga lengkap.

"Namun musibah seperti itu tidak ada yang menyangka," ujarnya pula.

Baca juga: Kepala Resort BKSDA Bengkulu meninggal saat survei gajah liar

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022