Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Festival Pamalayu di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
“Festival ini merupakan bagian dari pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi yang diselenggarakan di 14 kabupaten/kota,” ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid di Jakarta, Kamis.
Kenduri Swarnabhumi diselenggarakan Kemendikbudristek bersama 14 pemerintah daerah yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Pemprov Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari, Pemkab Bungo, Pemkab Dharmasraya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi, Pemkab Kerinci, Pemkab Merangin, Pemkab Muarajambi, Pemkab Sarolangun, Pemkab Sijunjung, Pemkab Tebo, Pemkab Tanjung Jabung Barat, Pemkab Tanjung Jabung Timur, dan ribuan masyarakat, budayawan, pelaku seni dan budaya, arkeolog, peneliti, sejarawan, komunitas, mahasiswa.
Kenduri Swarnabhumi yang membawa narasi Menghubungkan Kembali masyarakat Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari merupakan wadah penyebarluasan informasi tentang revitalisasi kawasan Cagar Budaya Muara Jambi melalui berbagai kegiatan fisik dan non-fisik di kawasan tersebut dengan tujuan memajukan kebudayaan, dan menggerakkan kesadaran masyarakat tentang harmoni sungai dan peradaban yang semakin penting untuk dirawat dengan kearifan berbasis budaya demi menjaga ekosistem di DAS Batanghari.
Selain itu, kegiatan ini sebagai salah satu upaya menguatkan kebanggaan masyarakat di DAS Batanghari, sehingga meningkatkan semangat nasionalisme dalam mengembangkan dan memanfaatkan warisan budaya dan cagar budaya nasional.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat menginisiasi berbagai program dan aktifitas lanjutan di DAS Batanghari,” terang dia.
Sungai Batanghari yang membentang sepanjang 800 kilometer dari Sumatera Barat sampai Jambi merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai ini melintasi beberapa kabupaten/kota di Jambi seperti Bungo, Tebo, Batanghari, Muarojambi dan Tanjung Jabung Timur.
Pada abad ke-7 hingga 13, lokasi Jambi yang dialiri Sungai Batanghari ramai disinggahi bangsa-bangsa di dunia karena menjadi pintu masuk para saudagar dari sejumlah negara seperti Cina, India, Persia, hingga Arab. Sungai Batanghari yang menjadi jalur pusat perniagaan telah mengambil peran besar dalam peradaban budaya yang lahir di DAS Batanghari. Banyak ditemukan tinggalan arkeologi dan peninggalan penting lainnya yang menunjukan adanya suatu peradaban atau pola hidup masyarakat akuatik di DAS Batanghari, di antaranya prasasti, candi/situs, area pemukiman, perahu kuno, keramik, dan arstiektur bangunan.
Kenduri Swarnabhumi menjadi tajuk utama dari rangkaian kegiatan budaya yang mengangkat tema “Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti”. Kenduri Swarnabhumi dimulai dari 12 Agustus 2022 hingga 22 September 2022 yang akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Ekspedisi Batanghari, Sekolah Lapangan, Pemugaran Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi, Seminar dan Talkshow Peradaban DAS Batanghari, serta 14 Festival Daerah.
Baca juga: Festival Pamalayu digelar untuk jaga eksistensi budaya
Baca juga: Di Museum Nasional, Pemkab Dharmasraya luncurkan Festival Pamalayu
Baca juga: Kemendikbudristek selenggarakan Festival IMPRESS 2022
Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022