Kita berharap bahwa ini angkanya dari kemarin volatile food yang di atas 11 persen bisa turun lebih rendah lagi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini berfokus menurunkan inflasi dari harga komoditas bergejolak (volatile food) dari besaran saat ini di 11 persen.
“Kita berharap bahwa ini angkanya dari kemarin volatile food yang di atas 11 persen bisa turun lebih rendah lagi,” kata Airlangga saat ditemui usai Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Menurut Airlangga, beberapa harga barang yang temasuk volatile food seperti beras, gula, cabai, bawang merah dan minyak goreng sudah menurun.
“Saat sekarang beberapa volatile food sudah mulai turun, apakah itu beras,, kemudian juga gula, cabai, bawang merah, kemudian minyak goreng, seluruhnya ini sudah turun,” ujarnya.
Selain di komoditas pangan, Airlangga mengatakan pemerintah juga akan berupaya menjaga tekanan inflasi dari komoditas energi yang terdampak tekanan rantai pasok di pasar global.
“Pemerintah masih menahan harga keekonomian dari Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan bantalan fiskal. Jadi APBN menjadi shock absorber terhadap kenaikan harga BBM yang besarnya lebih dari Rp500 triliun,” kata Airlangga.
Pemerintah, ujar Airlangga, akan menjaga inflasi di level yang terkendali hingga akhir tahun meskipun ketidakpastian ekonomi global masih membayangi. Hal itu agar daya beli masyarakat tetap terjaga di masa pemulihan ekonomi setelah tekanan pandemi COVID-19.
Airlangga memproyeksikan inflasi pada 2022 akan berada dalam rentang 4 persen sampai 4,8 persen (year on year/yoy).
Baca juga: Menko Airlangga: Harga pangan relatif terkendali saat ini
Baca juga: Airlangga proyeksi inflasi di 2022 berpotensi capai 4,8 persen
Baca juga: Airlangga perkirakan neraca beras surplus 3,73 juta ton pada September
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022