Athena (ANTARA News) - "Hidup Zeus", pemujaan terhadap 12 dewa Yunani kuno, boleh jadi sekali lagi akan menjadi bagaian budaya kontemporer negara itu. Prospek ini mulai membayang setelah pengadilan di Athena memutuskan untuk memperkenankan pembentukan asosiasi yang para anggotanya menyatakan akan memuja Zaus dan 11 dewa Yunani lainnya. "Saya mendukung hak azasi setiap orang untuk mempraktekkan kepercayaan mereka, apapun bentuknya, tanpa rintangan," kata Apostolos Vrachiolidis, seorang wartawan dan salah satu anggota pendiri asosiasi, seperti dikutip DPA dari harian Kathimerini, Jumat. "Kami hanya ingin memuja dewa-dewa para nenek moyang kami secara bebas," tambahnya. Gereja Yunani telah menyatakan pandangan yang tak setuju dengan jenis peribadatan ini, dengan mengaitkan praktek Jaman Baru dan kultus-kultus ilegal. Sekarang ini ada sekitar 100.000 pengikut 12 dewa itu yang tersebar di seluruh Yunani. Banyak acara ritual mereka mewajibkan para pengikutnya untuk mengenakan toga dan ikat kepala dalam perayaan di luar ruangan di situs-situs arkeologi di seluruh pelosok Yunani. Namun demikian, banyak dari ritual tersebut terpaksa dilakukan di jalan-jalan, sehubungan menteri kebudayaan negara itu menolak memberikan ijin resmi. Jauh sebelum Pesta Olahraga Olimpiade menjadi acara yang penuh dengan kegiatan komersial, kegiatan itu dipandang sebagai salah satu festival keagamaan terpenting dari Yunani kuno, yang digelar untuk menghormati 12 dewa itu di Gunung Olympus. Sementara Yunani klasik dianggap sebagai tempat kedudukan perdaban Barat, para dewa, pahlawan dan monsternya pada umumnya dilukiskan pada jaman modern ini sebagai tokoh-tokoh kartun dengan kekuatan adikodrati dalam berbagai film. (*)
Copyright © ANTARA 2006