Namun yang terpenting, umat manusia seharusnya memetik pelajaran dari Nagasaki dan Hiroshima.

Anti kehidupan

Ada dua jenis senjata nuklir, yakni senjata nuklir strategis dan senjata nuklir taktis. Yang terakhir memiliki efek ledakan lebih kecil dan menyasar target-target militer secara spesifik.

Namun, siapa yang bisa menjamin serangan nuklir taktis tidak mendorong pemilik senjata nuklir lainnya balas merespons? Siapa yang menjamin kontak senjata nuklir taktis tidak meluas menjadi konfrontasi nuklir strategis yang jauh lebih mengerikan?

Doktrin perang nuklir sendiri menyebutkan sebuah serangan nuklir hanya akan mengundang serangan nuklir lainnya.

Mereka yang lebih dulu menembakkan senjata nuklir akan sama hancurnya dengan mereka yang membalasnya. Intinya, tak ada yang menang dalam perang nuklir.

Kemampuan membalas serangan nuklir di antara negara-negara pemilik nuklir juga tak kalah maut dari serangan nuklir pertama, apalagi senjata nuklir bisa diluncurkan dari wahana-wahana mobilitas tinggi yang sulit dideteksi lawan

Bukan hanya dari peluncur rudal mobilitas tinggi seperti HIMARS yang saat ini digunakan dalam perang di Ukraina. Tetapi juga dari bomber jarak jauh yang di antaranya berteknologi siluman sehingga sulit dideteksi radar.

Belum kapal selam pembawa senjata nuklir yang sama sulitnya untuk dijejak keberadaannya.

Saat ini Rusia memiliki 8 unit kapal selam jenis ini, Amerika Serikat memiliki 14 unit. Prancis, Inggris dan China masing-masing memiliki antara 4 sampai 6 unit.

Sebagai gambaran potensi mengenai betapa dahsyatnya efek yang dibawa sebuah kapal selam pembawa senjata nuklir bisa dilihat dari USS Maine, salah satu dari 14 kapal selam kelas Ohio milik Angkatan Laut AS.

Kapal selam ini membawa 20 unit peluru kendali antarbenua Trident 2 yang memiliki jangkauan 6.400 km. Setiap rudal Trident 2 dimuati dengan 12 hulu ledak nuklir, sedangkan sebuah hulu ledak nuklir memiliki kekuatan 100-475 kiloton atau 6-31 kali kekuatan bom atom di Nagasaki.

Jika minimal setiap hulu ledak rudal Trident 2 berkekuatan 100 kiloton, maka USS Maine total memuat potensi ledakan nuklir minimal 12 mega ton. Ini 800 kali lebih kuat dari bom atom di Nagasaki.

Dan itu baru dari sebuah kapal selam, belum 13 kapal selam pembawa nuklir AS lainnya. Juga belum termasuk yang dipunyai Rusia, China, Prancis dan Inggris.

Masih ada peluncur-peluncur rudal statis di darat atau silo yang amat terlindung dan diselimuti rahasia.

Dengan potensi kehancuran yang begitu mengerikan ini, siapa pun yang mengancam perang nuklir dan mereka yang menyambut gembira ancaman ini, patut dipertanyakan akal sehatnya.

Mengancam perang nuklir pada masa di mana tak ada pemimpin haus darah seperti Adolf Hitler dan fasisme Jepang selama Perang Dunia Kedua, adalah sungguh anti kehidupan.


Baca juga: Dubes: Indonesia serukan dunia bebas senjata nuklir
Baca juga: Hiroshima berdoa demi perdamaian pada peringatan penjatuhan bom atom

Copyright © ANTARA 2022