"Parade seni ini adalah selebrasi untuk merayakan kemerdekaan, hari ini kita coba isi suatu parade yang melibatkan sanggar seni dan seka teruna yang ada di Ubud tujuannya supaya kreativitas dan inovasi pemuda tidak pernah berhenti," kata Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Ari Dwipayana di Gianyar.
Ia mengatakan mereka yang ikut kegiatan itu, antara lain 11 banjar (lingkungan), sanggar seni, dan mahasiswa KKN yang berkolaborasi dalam perayaan HUT RI di daerah setempat, sekaligus untuk memulihkan pariwisata Bali, khususnya Ubud.
"Ini momen selebrasi setelah dua tahun diam di rumah, kemudian karena wisatawan mulai banyak jadi ada edukasi, mereka ingin tahu seperti apa masyarakat Bali Ubud untuk merayakan (Hari, red.) kemerdekaan, sekaligus menyampaikan kemerdekaan itu tak lepas dari sentuhan budaya," ujarnya.
Baca juga: Menteri Kesehatan sebut keramaian pada HUT RI tanda pandemi terkendali
Selain mengadakan pawai seni budaya, Yayasan Puri Kauhan Ubud juga menggelar upacara bendera memperingati HUT Ke-77 RI di Campuhan Tukad Oos, Ubud.
"Itu adalah titik temu, campuhan kan tempat bertemunya dua sungai lanang dan wadon. Jadi acara ini adalah ajakan untuk konservasi alam melalui air, dan konservasi budaya seperti parade seni. Jadi kami mengajak merawat alam dan budaya," kata Agung Ari.
Ia berharap, perayaan HUT RI meneguhkan tali persaudaraan dan persatuan masyarakat setempat.
Dalam parade seni itu, juga diselipkan agenda pemberian penghargaan kepada satu-satunya veteran asal Ubud yang masih ada hingga saat ini dengan usia 92 tahun, Anak Agung Gede Darma. Ia hadir dalam perayaan HUT Ke-77 RI itu mewakili pejuang-pejuang yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
Baca juga: Ari Dwipayana: Upacara HUT Ke-77 RI di Campuhan Ubud simbol persatuan
Baca juga: Addie MS: Upacara HUT RI era Presiden Jokowi paling seru dan meriah
Baca juga: Pejabat di Bandung ikut peragaan busana ala CFW pada peringatan HUT RI
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022