"Sudah sepatutnya kita mengikuti, menghormati langkah Bapak Jokowi untuk menggunakan pakaian khas daerah ini, tanpa menomorduakan seragam jabatan gubernur," ujarnya.
Pangkalpinang (ANTARA) - Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menggunakan pakaian tenun cual saat memimpin Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai bentuk pelestarian kebudayaan masyarakat daerah itu.
"Saya ingin mengikuti jejak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada sidang HUT ke-77 RI di MPR kemarin menggunakan pakaian adat masyarakat Bangka Belitung," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan Presiden Jokowi saat Pidato Kenegaraan HUT ke-77 RI pada Sidang Tahunan MPR RI menggunakan pakaian adat Paksian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan motif Pucuk Rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau yang dipilih mengandung filosofi kesejukan, harapan dan pertumbuhan.
Sedangkan untuk ornamen di kepala, Presiden Jokowi mengenakan sungkon (tutup kepala) berwarna emas yang melambangkan keagungan dan keluhuran.
"Sudah sepatutnya kita mengikuti, menghormati langkah Bapak Jokowi untuk menggunakan pakaian khas daerah ini, tanpa menomorduakan seragam jabatan gubernur," ujarnya.
Ia menjelaskan pakaian cual ini merupakan hasil tenunan khas masyarakat Bangka Belitung dan ornamen kepala menggunakan kopiah dastar yang digunakan Pahlawan Depati Amir sebagai bentuk penghormatan bagi para pahlawan Bangka Belitung dalam memperebut kemerdekaan ini.
"Ini adalah kekayaan kebudayaan masyarakat Babel yang harus dimanfaatkan, dibesarkan untuk ikut memajukan bangsa ini," katanya.
Menurut dia selama ini, gubernur menggunakan seragam formal putih-putih saat menjadi inspektur upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI dan Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT ke-77 RI kemarin menggunakan pakaian adat daerah.
"Presiden menggunakan pakaian adat Bangka Belitung merupakan kebanggaan bagi masyarakat di negeri serumpun sebalai ini yang terus adat dan kebudayaan agar lebih dikenal ditingkat nasional hingga internasional," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022