kami akan tetap memantau sekaligus menjamin kebutuhan pokok masyarakat
Parigi Moutong (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Nipotowe Palu mendistribusikan paket bantuan, sebagai bentuk respon cepat terhadap masyarakat yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Sesuai arahan Menteri sosial dan bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, kami langsung merespon cepat dampak bencana banjir bandang dalam bentuk pendistribusian paket bantuan kepada masyarakat biasa, serta kepada masyarakat dengan kebutuhan khusus," kata Kepala Sentra Nipotowe Kemensos, Nursyamsu, di Palu, Selasa.

Ia menjelaskan ada 10 jenis bantuan yang sudah tersalurkan secara bertahap untuk masyarakat terdampak, yakni 300 lembar selimut, 200 lembar kasur, 100 lembar tikar dan 104 paket makanan anak-anak.

Selanjutnya 200 paket makanan siap saji yang masih terus berlangsung, 100 paket perlengkapan perempuan dan 100 paket makanan bayi berusia lima tahun (balita) serta 100 paket perlengkapan bayi.

"Sampai hari ini kami masih bergerak untuk menambah satu unit tenda serbaguna, juga lima unit tenda keluarga, dan kami akan tetap memantau sekaligus menjamin kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak banjir bandang sampai selesai masa tanggap darurat," jelasnya.

Baca juga: BPBD operasikan empat alat berat keruk sungai Tolai antisipasi banjir

Baca juga: BPBD Sulteng bangun 41 unit huntara untuk korban banjir Desa Torue

Sejumlah objek yang menjadi fokus penanganan di lokasi banjir bandang, lanjut Nursyamsu, adalah warga yang memiliki kebutuhan khusus, ibu sebagai orang tua tunggal, anak-anak serta orang tua lanjut usia (lansia).

Terhadap warga dengan kebutuhan khusus dan anak-anak, Kemensos melalui Sentra Nipotowe Palu mengutus pegawai maupun pekerja sosial, untuk mendampingi penyintas di posko guna memberikan layanan psikososial.

Sedangkan untuk orang dewasa serta ibu sebagai orang tua tunggal, lanjut Nursyamsu, pihaknya akan memberikan pendampingan pemberdayaan yang bersifat pemulihan ekonomi pasca bencana.

Ia menambahkan sejak terjadinya bencana, pihaknya telah bekerjasama dengan pilar sosial seperti Tagana dan pekerja sosial untuk melakukan penanganan awal, diantaranya melakukan pendataan hingga validasi terhadap seluruh warga terdampak.

Baca juga: BPBD: Puluhan warga Desa Torue mengungsi pascabanjir susulan

Baca juga: Enam alat berat dioperasikan untuk bersihkan sisa banjir di Torue

Hasil pendataan yang dilakukan pasca bencana banjir bandang 28 Juli 2022, terdapat tiga korban jiwa, empat orang hilang, 1.459 jiwa dari 507 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 63 rumah warga rusak, yakni 32 unit rumah rusak berat, 21 rumah rusak ringan dan 10 rumah hilang tersapu banjir.

Sementara banjir susulan 14 Agustus 2022, membuat 390 jiwa warga Torue kembali mengungsi ke posko-posko yang sudah tersedia.

"Berdasarkan data itu tidak akan ada yang terlewatkan objek tersebut, karena terlaksana secara runut yang melibatkan tim Tagana itu sendiri sehingga misi dari Kemensos untuk menjamin kesejahteraan sosial setiap warga negara tercapai," demikian Nursyamsu.


Baca juga: Pemkab Parigi perpanjang tanggap darurat banjir Torue selama 30 hari
Baca juga: Banjir bandang di Torue menyebabkan setidaknya 63 rumah rusak

Pewarta: Muhammad Izfaldi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022