Seoul (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korea Selatan, Senin (15/8), dalam pernyataannya menyampaikan pihaknya mengungkapkan kekecewaan dan penyesalan mendalam terkait tindakan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengirimkan persembahan ke Kuil Yasukuni yang memiliki reputasi buruk.

Kuil Yasukuni terkenal kerap dikaitkan dengan perang dan sebagai simbol militeristik dan kolonialisme Jepang di masa lalu.

Kemlu Korsel menyampaikan kekecewaan dan penyesalan mendalam terkait fakta bahwa para pemimpin Jepang kembali mengirim persembahan dan memberikan penghormatan di Kuil Yasukuni, yang mengagungkan perang agresi Jepang dan melambangkan penjahat perang.

Pemerintah Korsel mendesak para pemimpin Jepang untuk tidak menyangkal sejarah serta menunjukkan refleksi rendah hati dan penyesalan tulus terkait sejarah masa lalu Jepang melalui tindakan nyata.


Sebelumnya, Senin, PM Jepang Fumio Kishida mengirimkan persembahan dalam rangka peringatan 77 tahun menyerahnya Jepang dalam Perang Dunia II dan pembebasan Semenanjung Korea dari pemerintahan kolonial Jepang pada 1910-1945.

Meskipun Kishida belum pernah menyambangi kuil kontroversial itu secara langsung sejak menjabat sebagai perdana menteri pada Oktober 2021, sejumlah anggota kabinet Jepang melakukan penghormatan di kuil tersebut, Senin.

Kuil Yasukuni memberikan penghormatan kepada 14 penjahat perang dengan dakwaan kejahatan Kelas-A di antara 2,5 juta orang Jepang yang tewas dalam Perang Dunia II.

Kunjungan dan persembahan ritual yang dikirimkan para pejabat Jepang ke kuil kontroversial itu selalu menuai kecaman dan melukai perasaan Korsel serta negara-negara lain yang pernah diperlakukan secara brutal oleh Jepang selama perang.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022