"Dalam rangka mengisi kemerdekaan ini, saya ingin kita semua menunjukkan kepada dunia, bahwa Solok juga memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, salah satunya Gunung Talang," kata dia di Arosuka, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, Selasa.
Gunung Talang dengan ketinggian kurang lebih 2.597 mdpl itu, menurut dia, cukup memadai dan disukai banyak masyarakat. Gunung itu juga menjadi kebanggaan, terutama masyarakat setempat.
Ia mengimbau seluruh ASN mempromosikan kelayakan Gunung Talang sebagai tempat wisata.
“Dari kita oleh kita, bagi masyarakat Indonesia,” ujar dia.
Baca juga: HUT RI, Ancol kembali gelar upacara bendera di akuarium bawah laut
Epyardi berharap, Kabupaten Solok ke depan mampu menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi wisatawan.
Berdasarkan data, kurang lebih 5.000 orang mendaftar mendaki gunung itu untuk memperingati HUT Ke-77 RI di tempat tersebut.
Sesuai dengan kesepakatan bersama, setiap pendaki harus membawa bendera Merah Putih dalam rangka menunjukkan spirit mengisi kemerdekaan RI dan memajukan Kabupaten Solok.
"Hal ini baru pertama kali dilakukan Pemerintah Kabupaten Solok, sungguh merupakan terobosan yang baik dan bersifat positif," ucap dia.
Ia menyatakan bangga terhadap seluruh ASN dan THL yang berpartisipasi untuk kemajuan daerah setempat dan mendorong kebangkitan Kabupaten Solok agar setara dengan daerah-daerah lain.
Epyardi meminta seluruh pendaki tetap mengikuti aturan yang berlaku, menjaga diri, berperilaku positif, dan menjaga kebersihan alam dalam rangkaian kegiatan tersebut.
"Dalam rangka memperingati HUT RI ke-77, Pemerintah Kabupaten Solok jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri untuk melakukan pendakian Gunung Talang yang diikuti oleh ASN dan THL yang ditunjuk masing-masing SKDP (Satuan Kerja Perangkat Daerah)," kata dia.
Baca juga: PPI di Jepang gelar lomba HUT ke-77 RI, pererat tali persatuan
Baca juga: Seratusan pendaki bersiap melaksanakan upacara di puncak Gunung Arjuno
Baca juga: Warga lereng Merbabu bentangkan bendera Merah Putih raksasa
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022