"Tren urbanisasi yang makin berkembang ke depan harus kita mitigasi sejak dini. Kita terus mengalami degradasi tenaga kerja sektor pertanian dari tahun ke tahun," katanya dalam rapat paripurna pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2022-2023 di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa pengurangan tenaga kerja di sektor pertanian, alih fungsi lahan pertanian, dan produktivitas tanaman pangan yang tidak optimal berisiko menimbulkan defisit pangan.
Suplai pangan yang sebagian bertumpu pada impor, ia melanjutkan, akan mendatangkan kerentanan dalam penyediaan pangan.
"Risiko atas pasokan yang berakibat pada kelangkaan stok dan kenaikan harga, serta risiko gejolak kurs mewajibkan kita membayar lebih mahal," katanya.
Dia juga mengemukakan pentingnya mengambil pelajaran dari gangguan pasokan pangan dan energi dunia yang terjadi akibat konflik geopolitik global.
Pemerintah, menurut dia, harus meningkatkan upaya untuk mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan energi nasional supaya tidak bergantung pada pasokan dari luar negeri.
"Perlahan kita harus mulai mengurangi kecanduan ekspor komoditas. Kita perlu memperkuat kebijakan investasi yang diarahkan pada menguatnya industri nasional dalam mengelola nilai tambah komoditas ekspor," tuturnya.
Selain itu, dia menekankan pentingnya penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan serta investasi besar pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada masa perkembangan cepat teknologi.
"Tidak ada pilihan bagi kita untuk tidak investasi besar-besaran pada SDM," demikian Puan Maharani.
Baca juga:
Pemerintah adopsi rekomendasi Bank Dunia terkait urbanisasi
Kemendes PDTT maksimalkan program padat karya tunai cegah urbanisasi
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022