Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan bahwa DPR melakukan langkah nyata mendukung pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, salah satunya dengan mengusulkan Rancangan Undang Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT).
Dalam pembukaan Masa Sidang I Tahun Sidang 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, Puan menjelaskan bahwa dalam pertemuan Parliamentary 20 (P20) tahun ini mengambil salah satu isu prioritas, yaitu akselerasi pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau.
Baca juga: Puan ajak negara G20 gotong royong atasi krisis global
Baca juga: Puan Maharani: P20 tegaskan peran parlemen dalam proses pemulihan
"DPR RI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau telah melakukan langkah nyata, yaitu dengan mengusulkan Rancangan Undang Undang Energi Baru dan Terbarukan sebagai usul inisiatif DPR RI dan mulai menggunakan solar sel untuk memenuhi 25 persen kebutuhan listrik di gedung DPR RI," kata Puan.
Selain itu, terdapat isu ketahanan pangan dan energi, tantangan ekonomi, parlemen yang efektif dan demokrasi dinamis serta inklusi sosial, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Selain pembangunan berkelanjutan, Puan juga menyatakan bahwa DPR RI akan memberikan perhatian kepada isu ketahanan pangan.
"Diperlukan komitmen bersama agar setiap negara dapat membangun kedaulatan pangannya tanpa dihalangi dengan berbagai hambatan, termasuk isu-isu yang sering dikaitkan dengan perdagangan bebas," jelasnya.
Baca juga: DPR usung empat isu utama dalam pertemuan P20
Hasil dari P20, tuturnya, diharapkan dapat menetapkan sebuah kesepakatan bersama, yang dapat mendorong adanya aksi nyata dalam merespons berbagai masalah global tersebut.
DPR RI juga akan mendorong parlemen negara anggota P20 untuk terus melakukan kerja sama. Sehingga, dapat mencapai target yang diharapkan melalui kepemimpinan Indonesia pada P20.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022