Kami telah mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah empat kabupate
Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate memprediksi empat kabupaten di Maluku Utara (Malut) mengalami cuaca buruk.
"Kami telah mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah empat kabupaten," kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Dewi Makhrantika di Ternate, Selasa.
BMKG mengimbau masyarakat terutama di empat kabupaten itu untuk berhati-hati, terutama pengguna jasa transportasi laut dan nelayan, menyusul prakiraan cuaca buruk itu pada Selasa ini.
Dewi menjelaskan empat kabupaten yang diprediksi mengalami cuaca buruk yakni Subaim, Maba di Halmahera Halmahera Timur; Weda di Kabupaten Halmahera Tengah; Gane, Obi di Kabupaten Halmahera Selatan serta Kabupaten Pulau Taliabu dan sekitarnya dengan gelombang laut mencapai 2 meter, terutama di perairan Obi – Sanana – Bobong.
Sedangkan, secara umum kondisi cuaca di Malut berawan dengan potensi hujan ringan – sedang di wilayah Morotai, Tobelo, Maba, Jailolo, Ternate, Tidore, Batang Dua, Kepulauan Widi, Mangole, Sanana, Taliabu dan sekitarnya.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada gelombang laut di Malut capai 2,5 meter
Selain itu, pada siang/sore hari umumnya hujan ringan dengan potensi hujan sedang - lebat di wilayah Subaim, Maba, Weda, Sofifi, Gane Barat, Gane Timur, Bacan, Obi, Sanana, Taliabu dan sekitarnya dengan suhu udara 27– 31 derajat Celcius.
BMKG menyatakan hingga sore nanti masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin terutama di Kabupaten Halmahera Barat di Jailolo Selatan; Kabupaten Halmahera Tengah di Weda Utara, Weda Timur; Kabupaten Halmahera Utara di Kao Teluk: Kabupaten Halmahera Selatan di Gane Timur Selatan; Kabupaten Halmahera Timu di Maba, Wasile Tengah, Wasile Timur; Kabupaten Pulau Morotai di Morotai Jaya, Morotai Utara dan sekitarnya.
Sebelumnya, awan konvektif ini memiliki karakteristik pergerakan angin yang cukup kuat, terutama di wilayah lautan, dimana akan mempengaruhi visibility atau jarak pandang yang pendek dan merusak kondisi sekitar terutama di wilayah lautan karena memiliki permukaan yang lebih luas, terutama di perairan Ternate-Halmahera bagian barat.
Baca juga: BMKG minta waspadai hujan deras disertai banjir di Malut
Olehnya itu, dirinya berharap agar para nelayan atau pelaku usaha perahu cepat berukuran kecil untuk berhati-hati karena kondisi cuaca buruk disertai angin kencang.
Sementara itu, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate, terus memantau kondisi cuaca dan jika tidak memungkinkan maka KSOP akan melakukan penundaan aktivitas pelayaran.
Kepala Kantor KSOP Kelas II Ternate Agustinus dihubungi menyatakan, pihaknya masih terus memantau kondisi cuaca perairan di Malut, jika terjadi kondisi cuaca yang kurang baik akan dilakukan penundaan aktivitas pelayaran, guna menghindari terjadinya kecelakaan di perairan Malut.
Kendati demikian, hingga kini aktivitas pelayaran masih tetap normal, terutama untuk jalur Ternate-Tidore, Ternate-Sofifi, Ternate-Sidangoli, Ternate-Jailolo dan berbagai rute lainnya di perairan Malut.
Baca juga: BMKG sebut gelombang laut di Malut capai 4-6 meter
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022