Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan, TNI hingga kini tetap solid, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu 2009."Kita tetap solid. Berbagai isu tentang netralitas TNI tidak berpengaruh terhadap netralitas TNI," kata Djoko usai meresmikan Pusat Pengkajian Strategis TNI di Jakarta, Jumat.Djoko menegaskan, netralitas TNI sudah final, sehingga TNI tidak akan memihak atau memilih partai politik atau calon presiden mana pun."Sejak 2004, TNI sudah memutuskan untuk netral, tidak terlibat politik praktis. Jadi, tidak akan memilih Parpol atau calon presiden mana pun," katanya.Tentang sanksi bagi anggota TNI yang tidak netral, Panglima TNI mengatakan, pihaknya sudah memiliki mekanisme dan prosedur untuk menindak anggota TNI yang tidak netral."Kita lihat perkembangannya, apakah perlu dibentuk Dewan Kehormatan Perwira (DKP) atau tidak. Wong, informasinya saja belum tentu ada. Tetapi yang jelas, peringatan yang disampaikan Presiden akan menjadi catatan, perhatian saya untuk diwaspadai," ujarnya.Kalau ada anggota TNI yang tidak netral, maka berarti akan menodai citra TNI yang telah komit untuk netral, ucap Djoko.Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo berjanji akan segera memerintahkan seluruh Panglima Kodam untuk mendalami peringatan Presiden Yudhoyono, sekaligus meminta seluruh prajurit TNI untuk tidak main-main dengan netralitas."Saya akan beritahukan kepada seluruh Panglima Kodam, agar jangan macam-macam dengan netralitas TNI," katanya, usai membuka Rapat Pimpinan TNI AD 2009.Agustadi menegaskan, jika ada anggota TNI yang tidak netral maka pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi hingga berupa pemecatan.Hal senada diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio yang meminta prajurit menghormati dan memegang teguh komitmen netralitas."Jangan sekali-kali dicerderai atau dinodai," katanya.Netralitas TNI itu sudah final, dan merupakan pertaruhan dalam menjaga keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tutur Subandrio."Tidak itu saja, netralitas juga penting untuk menjaga dan mempertahankan soliditas TNI mulai terutama ditingkat satuan serta membangun profesionalisme prajurit," ucap Kasau.Sementara itu Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno mengemukakan, dinamika kehidupan nasional akan diwarnai dinamika politik yang semakin meningkat seiring pentahapan proses Pemilu 2009. "Berkaitan dengan hal tersebut agar seluruh prajurit TNI AL senantiasa menjaga netralitas TNI pada pesta demokrasi tersebut," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009