Melalui Program Makmur, Pupuk Indonesia mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu dengan komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budi daya tebu
Jakarta (ANTARA) - Program Makmur, yang diinisiasi Kementerian BUMN dan diimplementasikan BUMN pupuk dan pangan PT Pupuk Indonesia dan Holding BUMN Pangan ID Food mampu meningkatkan produktivitas panen tebu di Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan Program Makmur kembali berhasil meningkatkan produktivitas tanaman tebu dari 60 ton menjadi 104 ton per hektare atau mengalami peningkatan 73 persen.

"Melalui Program Makmur, Pupuk Indonesia mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu dengan komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budi daya tebu. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula," kata Nugroho saat mengikuti panen tebu bersama Pupuk Kujang Cikampek dan ID Food yang dihadiri Asisten Deputi Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon di Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin.

PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT RNI (Persero) Holding Pangan ID Food melalui anak usahanya PT PG Rajawali II bersama-sama menerapkan Program Makmur di Desa Pasirbungur, Subang.

Dengan peningkatan produktivitas ini, Nugroho menyatakan keuntungan para petani tebu mengalami peningkatan 271 persen yaitu dari Rp7,06 juta per hektare menjadi Rp26,2 juta per hektare.

"Hal ini tidak lepas dari peran semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem Makmur. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung program Makmur ini sehingga dapat berjalan baik," katanya.

Nugroho menyebutkan bahwa hingga Juli 2022, program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 184.305 hektare atau 73 persen dari target 250 ribu hektare pada akhir tahun 2022, dan dengan jumlah petani binaan sebanyak 94.431 orang.

Dari total lahan seluas 184.305 hektare, lahan varian tebu pada program Makmur sudah terimplementasi seluas 45.532 hektare atau 41 persen dari target yang ditetapkan yakni 110.000 hektare dengan melibatkan sebanyak 8.686 orang petani. Sementara sisanya untuk komoditas padi, jagung, kopi, kelapa sawit, hortikultura, dan lainnya.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD sekaligus Ketua PMO Program Makmur Frans Marganda Tambunan mengatakan BUMN pangan dan pupuk bersinergi untuk mendukung swasembada gula nasional melalui ekosistem pelaku usaha pertanian di antaranya dengan perbaikan on farm dan off farm termasuk salah satunya adalah melalui program Makmur dengan pemberdayaan petani dan kemitraan petani.

"Pada hari ini, program Makmur yang dikelola ID Food melalui anak usaha PT PG Rajawali II juga telah menghasilkan produksi tebu sebesar 228 ribu ton di luasan lahan 3.156,45 hektare, dan jumlah petani sebanyak 430 orang," katanya.

Ia melanjutkan dari beberapa komoditas pangan melalui program Makmur, komoditas tebu menjadi prioritas guna menggenjot kontribusi gula Nasional. "Sinergi melalui program Makmur ini wujud terciptanya ekosistem pangan, atasi krisis pangan," ujar Frans.

Direktur Utama Pupuk Kujang Cikampek Maryadi mengatakan bahwa Pupuk Kujang sedang memperkuat ekosistem petani tebu di Jawa Barat. Melalui program Makmur, petani tebu ditargetkan bisa meningkatkan keuntungan dan lebih sejahtera.

Demi menyokong rencana tersebut, Pupuk Kujang membuat pupuk NPK khusus tebu untuk memudahkan petani.

Maryadi menuturkan bahwa NPK tebu Pupuk Kujang memiliki formula 21-9-15+S+Zn. "NPK tebu Kujang memiliki kandungan nitrogen (21) fosfor (9) dan kalium (15). Di NPK tersebut, kami juga menambahkan sulfur (S) dan seng (Zn)," ujarnya.

"Formula pupuk tebu kami buat berdasarkan hasil riset. Dengan menambahkan sulfur dan seng, tebu bisa tumbuh lebih maksimal, berbatang jangkung hingga rendemen gula menjadi lebih banyak," kata Maryadi menambahkan.

Program Makmur merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021. Program dengan makna "Mari Kita Majukan Usaha Rakyat" ini memberikan pengawasan dan pendampingan intensif kepada petani.

Mulai dari pengelolaan budi daya tanaman, digital farming, hingga mekanisasi pertanian. Selain itu, disiapkan juga akses permodalan, perlindungan risiko pertanian, serta adanya kepastian pembelian dengan harga kompetitif melalui offtaker.

Baca juga: Pupuk Indonesia optimistis target luasan Program Makmur tahun ini
Baca juga: Program Mangga Petrokimia Gresik dinilai cepat pulihkan ekonomi rakyat
Baca juga: Program Makmur siap penuhi pupuk hingga 23.500 ton

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022