Jakarta (ANTARA) - Pameran Internasional Jalur Sutra keenam dibuka pada Minggu (14/8) di Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut, dengan agenda prioritas kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang lebih dalam.
Mengusung tema memperkuat interkonektivitas dan integrasi untuk kemajuan bersama, berbagi manfaat, dan hasil yang saling menguntungkan, pameran ini menarik peserta dari 70 lebih negara dan kawasan, termasuk Korea Selatan, Thailand, dan Singapura. Sementara itu, Uzbekistan menjadi negara tamu kehormatan.
Pameran selama lima hari ini juga menghadirkan sejumlah acara pertemuan dan forum yang mencakup topik-topik seperti kerja sama ekonomi dan perdagangan regional RCEP, manufaktur pintar, dan pembangunan hijau.
Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, yang diusulkan China pada 2013 lalu, bertujuan untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan sekitarnya di sepanjang rute perdagangan Jalur Sutra kuno untuk kesejahteraan dan pembangunan bersama.
Sembilan tahun terakhir telah menjadi saksi kemajuan signifikan dalam perdagangan dan investasi di bawah inisiatif tersebut.
Dari 2013 hingga 2021, total volume perdagangan barang antara China dan negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra mencapai hampir 11 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.799), sementara investasi dua arah mencapai lebih dari 230 miliar dolar AS, kata Li Fei, asisten menteri perdagangan China.
Hingga akhir 2021, China telah membangun 79 zona untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan di 24 negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, menginvestasikan 43 miliar dolar AS dan menciptakan 346.000 lapangan kerja lokal, imbuh Li.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022