Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pekan ini.

"Cuaca umumnya di NTB diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang, mulai 15-17 Agustus 2022," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Desy Megawati dalam keterangan tertulisnya di Praya, Senin.

Potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur. Selain itu di Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Dompu dan Kabupaten Bima.

"Suhu berkisar 23 Celcius sampai 33 Celcius dengan kecepatan angin maksimum 37 kilometer per jam dominan dari arah utara sampai selatan," katanya.

Dengan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

"Warga diharapkan tetap waspada atas dampak bencana yang ditimbulkan," katanya.

Baca juga: BMKG: Delapan Kabupaten di NTB berstatus siaga kekeringan

Baca juga: BMKG ingatkan warga waspadai angin kencang di wilayah NTB

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Nusa Tenggara Barat mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak puncak musim kemarau yang dapat menyebabkan bencana kekeringan dan kebakaran hutan di wilayah NTB.

"Memasuki periode puncak musim kemarau 2022, masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Nindya Kirana.

BMKG juga menyatakan, bencana kekeringan Meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB. Peringatan dini kekeringan Meteorologis pada level siaga terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, Sakra Barat dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer, Labuhan Pandan dan Lape (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat), serta Kecamatan Huu dan Kilo (Kabupaten Dompu).

Sementara itu pada level waspada terdapat di Kecamatan Dompu, Kempo, Manggalewa, Pajo dan Woja (Kabupaten Dompu), Kecamatan Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga dan Palibelo (Kabupaten Bima), Kecamatan Raba dan Rasanae Timur (Kota Bima), Kecamatan Gerung dan Lembar (Kabupaten Lombok Barat), Kecamatan Janapria, Jonggat, Praya Barat Daya, Praya Tengah dan Pujut (Kabupaten Lombok Tengah), Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Masbagik, Montong Gading, Sikur dan Sukamulia (Kabupaten Lombok Timur), serta Kecamatan Batulanteh, Empang, Labangka, Lenangguar dan Moyo Utara (Kabupaten Sumbawa).

Baca juga: BMKG imbau warga waspada gelombang tinggi di wilayah NTB

Baca juga: BMKG sebut NTB mulai masuk puncak musim kemarau 2022

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022