Jakarta (ANTARA) - Alumni Sekolah Islam Al Azhar (ASIA) meluncurkan aplikasi "RuangOrtu" yang bermanfaat bagi orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak dalam menggunakan gawai.

"Aplikasi ini merupakan hasil kerja sama DEF GHI selaku pengembang, ASIA dan para orang tua murid siswa Al Azhar," kata Ketua Umum ASIA Mohammad Ilham Anwar melalui siaran pers di Jakarta, Minggu.

Ilham mengatakan, ​​​​​​​aplikasi "RuangOrtu" bermanfaat untuk mengedukasi pemanfaatan dan menghindarkan anak kecanduan terhadap penggunaan gawai (gadget) yang akhir-akhir berpotensi menimbulkan gangguan kejiwaan.

"Dengan aplikasi ini, orang tua bisa memonitor seluruh konten yang ada di dalam ponsel termasuk melakukan intervensi untuk membatasi konten yang masuk agar sesuai dengan usia anak," kata Ilham saat peluncuran aplikasi "RuangOrtu" pada Sabtu (13/8).

Peluncuran dilanjutkan dialog dengan narasumber Direktur Utama RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Fidiansjah, Ustadz Hamdi Solah Al-Bakry dan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Selain itu, Yayasan Pesantren Indonesia Al Azhar, organisasi orang tua murid dan guru di sekolah-sekolah Al Azhar bertempat di auditorium Masjid Al Azhar Kebayoran, Jakarta Selatan.

Baca juga: Kota Tangerang luncurkan aplikasi pemantau kehadiran siswa di sekolah
Baca juga: Siswa SMA perkenalkan aplikasi untuk bantuan bencana

Ustadz Hamdi Solah Al-Bakry tengah memberikan materi mengenai pentingnya orang tua mengontrol penggunaan gawai pada anak-anaknya bertempat di auditorium Masjid Al Azhar Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu (13/8/2022). ANTARA/HO-ASIA

Direktur DEF GHI, Rafik Ahmad berharap aplikasi ini bisa terus disosialisasikan di lingkungan sekolah di Indonesia untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan gawai bagi anak-anak.

Rafik menyampaikan aplikasi ini cocok diterapkan bagi anak-anak tingkat SMP ke bawah. Sedangkan untuk siswa SLTA hingga perguruan tinggi dianggap sudah dewasa serta sudah lebih bijak dalam menggunakan gawai.

"Pembekalan sejak dini dalam penggunaan gawai juga memberikan andil setelah dewasa nanti penggunaan gawai yang sehat," kata Rafik.

Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Imron Rosadi mengapresiasi dengan peluncuran "RuangOrtu".

Menurut dia, aplikasi ini layak didukung dengan rekomendasi kebijakan agar dapat diperluas untuk komunitas pendidikan dan orangtua lainnya.

Baca juga: Siswa SWA lestarikan bahasa Jawa melalui aplikasi Siji
​​​​​​​
Baca juga: Guru Bekasi buat aplikasi anti-bolos

Kepala Direktorat Pendidikan Dasar Menengah Yayasan Pesantren Indonesia Al Azhar, Nuri Muhammadi menyatakan, aplikasi ini merupakan terobosan teranyar bagi Al Azhar, lembaga pendidikan yang telah 70 tahun hadir di Tanah Air.

Tak hanya orangtua dan anak, aplikasi ini dinilainya sangat berguna bagi para guru di Al-Azhar.

Ketua Salam Jamiyyah Dien Aprima Hardini menyatakan kesiapannya untuk menyosialisasikan aplikasi ini ke sekolah-sekolah Al Azhar di Tanah Air.

"RuangOrtu" memiliki fitur-fitur unggulan, yakni mode asuh instan, jadwal penggunaan, monitor aktivitas, posisi pengguna (geo fencing), pemantau panggilan, blokir internet, blokir aplikasi, pembatasan penggunaan dan mitra asuh.

Aplikasi ini baru bisa diunduh dari Google Play Store. Sedangkan untuk Apps Store masih dalam tahap pengembangan.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022