"Trailer kedua ini lebih menunjukkan bagaimana Mumun membalas dendam tanpa tanggung-tanggung," kata Produser Dee Company Dheeraj Kalwani, dikutip dari siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Trailer kedua berdurasi singkat itu dibuka dengan adegan pocong Mumun yang menggedor-gedor pintu rumah Husein sambil berkata, "Bang, ini Mumun, bang," Dalam trailer tersebut, pocong Mumun tampak lebih menyeramkan. Wajah dan matanya yang bersinar berwarna hijau ditampilkan dengan lebih detail.
Dheeraj mengatakan, Acha Septriasa tidak menggunakan pemeran pengganti saat memerankan pocong Mumun di film tersebut.
"Di akhir trailer bisa dilihat bagaimana Acha tidak menggunakan pemeran pengganti," tegas Dheeraj.
Hal senada juga disampaikan Acha beberapa waktu lalu. Dia mengatakan tak ingin menggunakan pemeran pengganti karena dia ingin memerankan karakternya secara total.
"Saya tidak menggunakan pemeran pengganti ketika menjadi pocong. Jadi secara total peran saya ada tiga di film Mumun. Kalau make up sudah ada ahlinya. Tapi akting menjadi pocong ini tantangannya adalah gerak terbatas tapi tetap harus bisa membuat orang takut," kata Acha.
Diadaptasi dari sinetron "Jadi Pocong" yang tayang pada tahun 2000-an, "Mumun" menceritakan seorang wanita bernama Mumun yang meninggal dunia. Dia kemudian menjadi pocong karena Husein lupa membuka tali pocongnya.
Pocong Mumun pun gentayangan menyebar teror menghantui warga desa. Selain itu, Mumun juga gentayangan mencari Jefri untuk membalas dendam.
Dalam film "Mumun", Acha Septriasa akan beradu akting dengan para pemain sinetron "Jadi Pocong" yakni Eddies Adelia dan Mandra. Selain itu, film tersebut juga turut dibintangi Dimas Aditya, Volland Humonggio, Bedu, Ence Bagus, dan Fajar Nugra. Film "Mumun" dijadwalkan tayang di bioskop pada 1 September mendatang.
Baca juga: "Pocong Mumun" siap diangkat jadi film
Baca juga: Joko Anwar isyaratkan ada "Pengabdi Setan 3" dengan sejumlah syarat
Baca juga: Joko Anwar tawarkan "benchmark" lebih tinggi di "Pengabdi Setan 2"
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022