Jakarta (ANTARA) - Dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada anaknya yang masih berusia lima tahun, Yama Carlos mengatakan dirinya rajin memperkenalkan lagu-lagu militer bahkan sejak sang anak masih di dalam kandungan.
"Jangankan umur lima tahun, waktu Marco belum lahir aja udah dinyanyiin. Jadi, saat dia masih di dalam perut ibunya, dia itu sering dinyanyiin, bukan lagu-lagu nasional lagi, malah lagu-lagu tentara," kata Yama Carlos saat ditemui ANTARA belum lama ini di Jakarta, dikutip Minggu.
Yama mengatakan, saking rajinnya dia memperkenalkan lagu-lagu militer, sang anak akhirnya sudah dapat menghafal dengan baik lagu-lagu tersebut saat menginjak usia tiga tahun.
"Marco sekarang sudah hafal lagu-lagu yang sering saya nyanyikan itu. Di umur tiga tahun dia sudah hafal dengan jelas," imbuh Yama.
Mengenai alasannya memperkenalkan lagu-lagu militer pada anaknya, Yama mengatakan hal tersebut berawal dari cita-cita lamanya yang ingin menjadi tentara. Namun karena cita-cita tersebut ternyata tak kesampaian, Yama pun berusaha mengarahkan sang anak untuk meneruskan cita-citanya.
"Saya punya cita-cita jadi tentara, cuma Tuhan belum merestui jadi dibelokkan ke profesi yang lain. Yes, dia diarahkan (jadi tentara) secara halus lah. Itu kan positif," kata Yama.
Selain itu, Yama mengatakan lagu-lagu tentang kemiliteran tersebut juga memiliki nilai-nilai nasionalisme yang tinggi, yang diharapkan dapat dipahami dan diterapkan sang anak dalam kehidupannya.
"Saya memberikan doktrin-doktrin ke Marco tentang kemiliteran juga kan karena militer itu berbanding lurus dengan rasa nasionalisme yang tinggi, rasa kebangsaan yang tinggi. Jadi ya semoga nanti dia bisa jadi pemimpin dengan jiwa militer," pungkas Yama.
Baca juga: Rio Dewanto terkesan keramahan tentara Lebanon
Baca juga: Rio Dewanto, Yama Carlos beradu peran dalam “I Leave My Heart In Lebanon “
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022