"Ini adalah IPB Green run 2022 karena memang akan diakhiri dengan menanam pohon. Sekaligus memasyarakatkan semangat hijau untuk mengatasi perubahan iklim dalam rangka G20, nyambung juga," ujar Rektor IPB Arief Satria saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Minggu.
Gowes dimulai dari Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat menuju kampus IPB Baranangsiang dan lari maraton diakhiri menanam pohon di kampus IPB Dramaga.
Baca juga: Teten Masduki: Pemerintah gandeng IPB kembangkan tempe kacang koro
Baca juga: Rektor IPB: survei cadangan beras penting validasi ketahanan pangan
Rangkaian IPB run 2022 akan memberikan sejumlah trek yang memberikan tantangan kepada peserta, lengkap dengan sejumlah fasilitas yang dipersiapkan, seperti tenaga medis, mobil jemputan hingga kuliner.
Arief menyampaikan kegiatan ini sebetulnya telah direncanakan sejak sebelum pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Alumni dan masyarakat yang mengikuti kegiatan lari maraton akan dibawa untuk mengelilingi area IPB yang menyajikan suasana kampus hijau.
Di dalam trek lari di Kampus IPB Dramaga akan ada kejutan yang diberikan panitia kepada peserta di sekitar 3 kilometer lekukan trek di hutan buatan IPB.
IPB Cycling 59K atau gowes alumni akan dilaksanakan pada 4 September 2022 dihadiri juga oleh Rektor IPB Arief Satria.
Selanjutnya, IPB Run 2022 akan melibatkan masyarakat umum yang ingin berpartisipasi dengan pendaftaran yang telah dimulai oleh panitia akan dilaksanakan pada 2 Oktober 2022.
Uang pendaftaran peserta yang sebesar Rp200.000 per orang untuk lari 5 kilometer dan Rp250.000 untuk lari 10 kilometer akan menjadi beasiswa bagi mahasiswa IPB.
Kampanye penyelamatan bumi dari ancaman perubahan iklim dengan menghijaukan kembali wilayah-wilayah di Indonesia seperti semangat G20, akan dikemas dengan menyenangkan lewat kegiatan ini.
Sementara itu Ketua Himpunan Alumni (HA) IPB Walneg S. Jas menambahkan kegiatan ini akan mengingatkan kembali pentingnya menanam pohon untuk menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati Indonesia.
Alumni dan mahasiswa akan punya ikatan yang baik, serta secara implisit akan memberikan pesan kepada masyarakat bahwa pertanian penting karena ternyata yang mendukung kita bertahan selama pandemi COVID-19 ini adalah pertanian.
"Mari kita kembali ke alam. Ini sekaligus memperkenalkan IPB. Semangatnya betul, mari kita bangkit bersama, bangkit lebih kuat lagi. Seperti tema G20 setelah dua tahun pandemi COVID-19 ini, kita ingin kembali ke alam," katanya.*
Baca juga: IPB meluncurkan padi 9G dan sorgum sorice lengkapi pemenuhan pangan
Baca juga: IPB siap dilibatkan dalam penyelidikan cacar monyet
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022