Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Universitas Surabaya (Ubaya) mengenalkan jelajah jalur kuno Gunung Penanggungan di Mojokerto dalam Festival Penanggungan "Pawitra Pradaksinapatha".
Sekdaprov Jawa Timur Adhi Karyono di Mojokerto, Sabtu malam, mengatakan dunia pariwisata saat ini terus dikembangkan.
"Banyak tujuan wisata yang sangat potensial untuk dikenalkan ke masyarakat sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," katanya di sela pembukaan festival tersebut di Ubaya Training Center di Trawas, Mojokerto.
Baca juga: BWCF rekomendasikan Gunung Penanggungan warisan budaya dunia
"Menjadi sebuah wisata cagar budaya karena ada cerita masyarakat yang belum diungkap menjadi daya tarik tersendiri," katanya.
Ia mengatakan, penyelenggaraan kegiatan ini merupakan tahun kedua dan diharapkan punya tahapan untuk ditingkatkan lagi.
"Tahun selanjutnya diharapkan ada peningkatan menjadi wisata religi cagar budaya premium di Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, tahap berikutnya masuk dalam peta virtual melalui festival tersebut.
Baca juga: Desa Tamiajeng, kini jadi jalur favorit pendakian Gunung Penanggungan
Ketua Yayasan Ubaya Anton Prijatno mengatakan pihaknya tidak menyangka jika kegiatan memasuki tahun kedua ini banyak sekali yang antusias.
"Kali ini kami mengundang komunitas pecinta alam dari sejumlah kampus di Indonesia untuk ikut dalam festival ini," ujarnya.
Menurut dia, kemajuan teknologi untuk kesejahteraan manusia itulah prinsip menjaga budaya tersebut.
"Semua mahasiswa bisa ke sini dilatih supaya mempunyai sentuhan alam kebudayaan leluhur untuk kemajuan teknologi," ujarnya.
Baca juga: Ubaya dorong pengembangan Wayang Potehi di Indonesia
Kegiatan yang digelar pada 13-15 Agustus 2022 ini diikuti oleh 75 orang yang terdiri atas mahasiswa pecinta alam dari Jawa Timur maupun luar Jawa Timur.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022