Shenzhen (ANTARA) - Kota paling padat penduduk di China, Shanghai, memperluas tes wajib mingguan COVID-19 dan memperpanjang tes gratis hingga akhir September dalam upaya mengendalikan virus, seperti diumumkan otoritas, Sabtu.

Warga yang tidak memiliki catatan tes asam nukleat dalam waktu tujuh hari akan ditandai dengan kode kuning di sistem kesehatan Shanghai, menurut pemberitahuan resmi.

Kode kuning membatasi akses ke sejumlah tempat umum.

Pada Sabtu, otoritas kesehatan di kota pusat bisnis berpenduduk 25 juta itu mengatakan telah mendeteksi satu kasus bergejala dan tiga kasus tanpa gejala sehari sebelum.

Provinsi selatan, Hainan, saat ini menjadi kawasan yang paling parah terdampak COVID-19, dengan 594 kasus bergejala dan 832 kasus tak bergejala dilaporkan pada Jumat (12/8).

Pembatasan dan penguncian secara ketat di tempat wisata populer diperkirakan akan diberlakukan selama akhir pekan.

Komisi Kesehatan Nasional China mencatat total 2.144 kasus baru COVID-19 pada Jumat, yang 704 di antaranya bergejala dan 1.440 sisanya tak bergejala.

Sumber: Reuters

Baca juga: ATP batalkan turnamen 2022 di China karena pembatasan COVID-19

Baca juga: Shanghai gelar tes asam nukleat massal seiring kasus baru COVID-19

Drone distribusi obat dan pasokan antivirus ke warga Shanghai


Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022