Salah satu peserta karnaval budaya dari Ikatan Perempuan atau Finya Maybrat, Yosephus Kosamakh di Manokwari, Sabtu, menyebut karnaval budaya juga jadi ajang perkenalan lintas budaya yang memunculkan motivasi untuk terus mengenal budaya yang ada di Papua Barat.
Baca juga: Pangdam Kasuari: Pelihara adat dan budaya Papua untuk keutuhan NKRI
Yosephus mencontohkan dirinya bersama 13 orang lainnya datang langsung dari Kabupaten Maybrat untuk mengikuti karnaval budaya di Kabupaten Manokwari dengan menggunakan pakaian adat tenun yang biasanya menjadi alat mahar untuk pernikahan.
Selain pakaian adat, ia juga menggantung kalung yang terbuat dari butiran manik-manik di lehernya. Soal kalung manik-manik, Yosephus menyebut dulunya para orangtua menggunakannya sebagai nilai tukar barang atau barter.
Baca juga: Mendikbud berkomitmen lindung adat dan budaya Papua Barat
Bagi Yosephus, karnaval budaya seharusnya bisa berjalan tanpa menunggu momentum seperti Hari Kemerdekaan melainkan hadir dalam kegiatan sejenis yang tetap ditujukan untuk mempertemukan semua budaya Nusantara dalam satu wadah.
Baca juga: Tambrauw gelar festival budaya dan konservasi internasional
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat Herman Sayori menyebut, kegiatan karnaval budaya ditujukan melindungi dan melestarikan serta memanfaatkan kebudayaan yang ada di wilayah itu.
Baca juga: Papua Terkini - MUI: Pendekatan budaya lokal perlu dilakukan di Papua
Herman berpesan agar pelestarian budaya diselenggarakan dengan kasih sayang dan persaudaraan agar pelestarian dan perlindungam warisan budaya nenek moyang dapat mewujudkan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Baca juga: Papua Terkini - Tarian Papua warnai kirab budaya "tebokan" di Kudus
Baca juga: Tradisi tato Suku Moi Papua Barat mulai luntur
Baca juga: Kotim gelar 'Sampit Ethnic Carnival' usung tema budaya Dayak pedalaman
Peserta karnaval budaya diperkirakan mencapai 200 orang dari delapan paguyuban yang ada di Papua Barat. Karnaval budaya yang dimulai dan diakhiri di Jalan Percetakan Negara Manokwari itu tidak hanya berbentuk pawai berjalan kaki melainkan juga menjadi ajang untuk menampilkan tarian khas daerah seperti Yospan (Maybrat), Tari Ja'i (NTT), Tari 4 Etnis (Sulsel) dan pertunjukan silat (Madura).
Pewarta: Rachmat Julaini
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022