Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan tak ada kasus (zero case) baru penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui gerakan vaksinasi terhadap hewan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya menerapkan sejumlah strategi sehingga bisa masuk ke salah satu provinsi yang mencatatkan nol kasus baru PMK.
"Petugas melaksanakan vaksinasi terhadap ternak di sentra peternakan DKI Jakarta untuk memberikan kekebalan kelompok hewan rentan PMK,” kata Suharini di Jakarta, Sabtu.
Suharini menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta patuh melaksanakan vaksinasi terhadap hewan ternak yang rawan terkena penyebaran PMK.
Selain itu, menurut Suharini, pihaknya juga melakukan pengendalian pergerakan hewan secara ketat dengan menutup akses dari daerah yang memiliki kasus.
Baca juga: Anies pastikan 42 ribu hewan kurban masuk DKI aman dari PMK
Baca juga: DKI optimalkan periksa kesehatan ternak kiriman selama 14 hari
Dinas KPKP DKI Jakarta melakukan pengobatan terhadap ternak yang terinfeksi dan bergejala klinis sehingga terlihat menunjukkan hasil berupa kesembuhan pada ternak yang sakit.
Saat ini, penyebaran PMK mulai terkendali berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) PMK dari 37 provinsi sebanyak 24 provinsi terpapar wabah PMK.
Dari jumlah itu, enam provinsi tidak ada penemuan kasus baru PMK, yaitu Bali, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan DKI Jakarta.
Situs resmi Satgas PMK per 11 Agustus 2022, total hewan ternak di DKI Jakarta yang sudah divaksinasi sebanyak 1.168 ekor dan total ternak sembuh dari PMK 991 ekor.
Sementara itu, dalam penanganan PMK, pemerintah lewat Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menekan penularan penyakit ini, terutama di provinsi dengan penyumbang kasus konfirmasi PMK terbesar, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Aceh dan Jawa Tengah.
Di samping itu, sebagai upaya menekan penularan, pemerintah mendorong percepatan vaksinasi bagi ternak yang sehat. Vaksinasi memiliki kemampuan untuk mengendalikan jumlah kasus PMK.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022