Beijing (ANTARA) - Para peneliti China menemukan bahwa kebisingan memengaruhi pemilihan pasangan berdasarkan informasi visual pada hewan melalui interferensi lintas sensorik, menurut Institut Biologi Chengdu di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Komunikasi hewan sering terhambat oleh gangguan kebisingan, sementara sedikit yang diketahui tentang efek cross-modal dan bagaimana hewan memberikan isyarat kawin secara unimodal dan multimodal di lingkungan yang bising.
Dengan menggunakan katak pohon sebagai objek percobaan, para peneliti dari institut tersebut mempresentasikan sinyal unimodal (kantung suara atau vokal) dan sinyal multimodal (kantung suara dan vokal) kepada katak betina dengan menggunakan pemutaran audio atau video untuk menguji kemampuan katak betina dalam memproses informasi suara dan visual di hadapan mereka dengan tidak adanya kebisingan.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa katak betina mampu secara akurat memilih sinyal unimodal atau multimodal yang lebih menarik ketika tidak ada suara yang dimainkan, sementara preferensi mereka menghilang atau bahkan terbalik ketika suara itu dimainkan, menurut makalah yang diterbitkan di jurnal Environmental Pollution.
Studi tersebut juga mendemonstrasikan bahwa dampak cross-modal kebisingan lingkungan dipengaruhi sampai batas tertentu oleh apakah gelombang bising itu cocok dengan rentang pendengaran sensitif sang betina dan kesulitan dalam membedakan tugas.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa kebisingan lingkungan secara signifikan mengubah waktu yang dibutuhkan katak betina untuk menentukan pilihan pasangan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022