Los Angeles (ANTARA) - California, Kamis (11/8), mengumumkan strategi air baru untuk beradaptasi dengan kondisi yang lebih panas dan kering akibat perubahan iklim.

Pengumuman strategi baru itu dilakukan saat para pejabat setempat meyakini cuaca ekstrem dapat mengurangi pasokan air hingga 10 persen pada tahun 2040 di negara bagian berpenduduk terbanyak di Amerika Serikat (AS) itu.

Untuk mengisi kembali air yang hilang karena tanah, vegetasi, dan atmosfer yang lebih kering, Gubernur California Gavin Newsom mengungkapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan pasokan air dan beradaptasi dengan pola cuaca yang lebih ekstrem.

"Untuk membantu menggantikan pasokan air yang akan hilang di California dalam dua dekade ke depan, strategi tersebut memprioritaskan upaya untuk mengamankan, mendaur ulang, menghilangkan garam, dan mengonservasi lebih banyak air," kata Newson dalam keterangannya.

Upaya-upaya tersebut, yang diuraikan dalam sebuah dokumen strategi, menyerukan dilakukannya investasi sumber-sumber pasokan air baru, percepatan proyek, dan modernisasi cara dalam mengelola air melalui teknologi baru.

Pengumuman tersebut menyusul investasi negara bagian dalam dua tahun terakhir senilai 8 miliar dolar AS untuk membantu menyimpan, mendaur ulang, menghilangkan garam, dan memelihara air guna mengimbangi laju perubahan iklim yang meningkat.

Selain itu, strategi baru itu bertujuan menghasilkan air yang cukup di masa depan bagi lebih dari 8,4 juta rumah tangga pada 2040, demikian menurut sebuah rilis pers dari kantor gubernur itu.

"Ilmu pengetahuan terbaik memberi tahu kita bahwa kita perlu bertindak saat ini juga untuk beradaptasi dengan masa depan air California. Perubahan iklim berarti kekeringan tidak hanya bertahan setiap dua tahun seperti yang terjadi dalam sejarah. Cuaca ekstrem merupakan bagian yang permanen di sini di AS Barat dan California akan beradaptasi dengan realitas baru ini," jelasnya.

Berdasarkan survei Californians and the Environment oleh Public Policy Institute of California, sebagian besar warga California menyebut pasokan air dan kekeringan, yang diikuti oleh kebakaran hutan dan perubahan iklim, sebagai isu lingkungan paling penting di negara bagian itu.

Survei tersebut menunjukkan 68 persen warga California mengatakan pasokan air merupakan masalah besar di wilayah tempat tinggal mereka di California. Sebagian besar di antara mereka merasa upaya yang dilakukan pemerintah negara bagian, pemerintah daerah, maupun masyarakat di wilayah mereka tidak cukup dalam merespons masalah kekeringan itu.

Kekeringan di AS Barat telah menyebabkan level air di banyak danau besar menurun drastis. Danau Shasta, waduk terbesar di California, pada awal Mei lalu melaporkan level air hanya kurang dari separuh dari level air yang biasanya tercatat.

Kekeringan besar yang melanda AS barat daya dalam 22 tahun terakhir itu menjadi yang terburuk dalam setidaknya 1.200 tahun, menurut sebuah penelitian jurnal Nature Climate Change.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022