Sydney (ANTARA News) - Militer Australia akan memperoleh anggaran belanja yang meningkat, termasuk dana untuk melatih 3.000 anggota pasukan cadangan elit bagi kemungkinan dikirim untuk misi luar negeri, kata suratkabar The Australian, Jumat. Berita itu, yang mengutip sumber-sumber pemerintah, mengatakan anggaran federal yang akan diungkapkan Mei mendatang akan menambah sekitar 600 juta dolar Australia (430 dolar AS) untuk pengeluaran pertahanan tahunan guna meningkatkan kemampuan militer Australia. Rencana itu, yang disusun Menteri Pertahanan baru Brendan Nelson, akan digunakan untuk membeli senjata baru dan mengatasi krisis pengrekrutan tentara, kata suratkabar tersebut. Satu unsur penting proyek itu kabarnya adalah pembentukan satu kelompok "elit" terdiri atas 3.000 tentara cadangan yang terlatih dengan baik sekali untuk menambah kekuatan satuan Pasukan Pertahanan Australia (ADF) dalam operasi di luar negeri. Pasukan khusus itu akan siap digelar dalam 30 hari ke daerah-daerah yang rusuh di seluruh dunia atau untuk membantu penanganan bencana alam, katanya, sebagaimana dilansir AFP. Tindakan itu adalah satu kebijakan yang diajukan PM John Horward, yang membubarkan pasukan "cadangan siaga" ADF ketika ia pertama kali berkuasa tahun 1996. Tapi sejak itu militer menghadapi kesulitan untuk merekrut pasukan dan cadangan dalam ekonomi Australia yang meningkat, dengan gaji dan pendapatan yang berada di bawah mereka di negara-negara maju. Rencana Nelson itu akan menangani masalah itu dengan memberlakukan skala gaji untuk tentara cadangan, termasuk kesehatan dan pensiun, kata suratkabar itu. Pemerintah Howard juga ingin memperluas peran militer dalam kegiatan anti terorisme, paling terbaru menggelar pasukan untuk mendukung keamanan Pesta Olahraga Persemakmuran di Melbourne bulan ini. (*)
Copyright © ANTARA 2006