Upaya menghadapi potensi adanya krisis global di tengah pandemi COVID-19 tidak ada upaya lain selain membangun kolaborasi atau sinergi antarberbagai pihak untuk terus mendorong produktivitas, kreativitas dan profesionalisme pada setiap profesi, termaJakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan penguatan kolaborasi/sinergi antarpemangku kepentingan menjadi bentuk semangat kemerdekaan Republik Indonesia dalam mendorong bangsa Indonesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat di tengah krisis global dan pandemi COVID-19.
"Upaya menghadapi potensi adanya krisis global di tengah pandemi COVID-19 tidak ada upaya lain selain membangun kolaborasi atau sinergi antarberbagai pihak untuk terus mendorong produktivitas, kreativitas dan profesionalisme pada setiap profesi, termasuk periset di BRIN," kata Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN Dr Agus Eko Nugroho saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Indonesia, katanya, terus bergerak maju di tengah terpaan krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 yang juga memukul sektor perekonomian dan krisis global.
"Krisis harus diubah menjadi peluang, dan untuk itu, Indonesia dengan semangat gotong royong meningkatkan sinergi atau kolaborasi antarpemangku kepentingan termasuk pemerintah, kementerian/lembaga, swasta, industri, dan masyarakat, untuk mempercepat pemulihan bangsa Indonesia," katanya.
Ia mengatakan riset kolaborasi antara periset BRIN, universitas dan dunia usaha atau industri akan mempercepat transmisi dari invensi menjadi inovasi yang pada akhirnya akan memperkuat daya saing sektor produksi nasional.
Kolaborasi yang baik antara periset dengan pembuat kebijakan, kata Agus Eko Nugroho, juga sangat penting untuk mendorong efektivitas kebijakan publik maupun kualitas layanan publik di semua sektor.
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia mengangkat tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat".
Sebelumnya, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan belajar dari pandemi COVID-19, Indonesia lebih memperkuat riset dan inovasi untuk kedaulatan pangan, energi dan kesehatan.
"Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran berharga agar kita lebih fokus pada riset berbasis bahan alam lokal kekayaan Indonesia, khususnya produk pangan dan energi termasuk kesehatan," katanya.
Oleh karenanya, salah satu prioritas utama BRIN adalah melakukan riset dan menghasilkan teknologi dan inovasi untuk mendorong Indonesia mencapai kedaulatan pangan dan energi.
Riset dan inovasi tersebut meliputi topik antara lain peningkatan produktivitas pangan, pengembangan varietas unggul, peningkatan nilai tambah produk pangan, serta pencarian dan pemanfaatan bahan lokal alam Indonesia untuk kepentingan kesehatan dan pembuatan obat-obatan.
Baca juga: Ubah krisis menjadi peluang melalui riset dan inovasi
Baca juga: BRIN: Toilet pengompos jadi solusi alternatif saat krisis air bersih
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022