New York City (ANTARA) - Terlepas dari sejumlah kemajuan positif, kematian akibat COVID-19 masih tercatat sangat tinggi di Amerika Serikat, di mana hampir 400 kematian dilaporkan setiap hari, demikian dilaporkan ABC News, Rabu (10/8).
Angka kematian harian belum menunjukkan penurunan yang signifikan sejak musim semi, kata media AS itu.
Selama tujuh hari terakhir saja, AS melaporkan angka kematian akibat COVID-19 yang nyaris mencapai 2.700.
Sejak awal 2022, hampir 205.000 warga AS meninggal akibat COVID-19, sebut laporan itu, mengutip data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
"Lonjakan virus terbaru sebagian besar disebabkan oleh varian yang sangat menular, yang terus menginfeksi dan menginfeksi kembali warga AS. Sudah lebih dari delapan bulan sejak varian Omicron asli muncul, dan meskipun galur asli tersebut tidak lagi merebak di AS, subvariannya terus menyebar," kata laporan itu.
BA.5, subvarian Omicron, saat ini diperkirakan menyumbang lebih dari 87 persen kasus baru COVID-19 di AS, menurut laporan itu.
Disebutkan pula bahwa Omicron dan subvariannya lebih "pandai" dalam mengurangi kemanjuran vaksin, yang memicu para pakar kesehatan untuk kembali menyerukan agar warga AS menjalani vaksinasi dan mendapatkan dosis penguat (booster).
Pekan lalu, Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka pemerintah AS, memperingatkan bahwa warga AS yang belum melengkapi vaksinasi COVID-19 mereka berpotensi menghadapi "masalah" pada musim gugur ini, dengan kekebalan yang berkurang seiring waktu, imbuh laporan itu.
Sumber: Xinhua
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022