Jadi, nama acaranya Kelas Podcast Difabel Netra
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) melatih 100 penyandang tunanetra menjadi pembuat rekaman audio untuk didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet (siniar/podcast) pada Sabtu (13/8) pekan ini.

"Jadi, nama acaranya Kelas Podcast Difabel Netra yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB sampai jam 13.00 WIB di Ruang Ali Sadikin Kantor Wali Kota Jakarta Barat," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto, saat ditemui di kawasan Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat.

Ke-100 tunanetra yang dilatih itu merupakan warga yang tergabung dalam Perhimpunan Tunanetra Indonesia (Pertuni) wilayah Jakarta Barat.

Dalam acara tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan swasta yakni Pabrik Soeara Rakjat selaku perusahaan yang bergerak di bidang media sosial dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kegiatan itu bertujuan untuk menggali potensi dan talenta yang dimiliki warga penyandang tunanetra di bidang siniar (podcast).

Baca juga: Pemkot Jaktim dukung pemberdayaan penyandang tunanetra

Siniar/podcast adalah sebuah hasil rekaman audio yang bisa didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet.

Istilah “podcast” pertama kali diusulkan oleh jurnalis The Guardian, Ben Hammersley, pada 2004. Kata "podcast" artinya merupakan singkatan dari “play-on-demand” dan “broadcast”

Selain itu, "podcast" saat ini dianggap sebagai bidang yang tengah digandrungi warga sehingga diharapkan para penyandang tunanetra bisa terlibat di dalamnya.

Nantinya, dalam pelatihan tersebut, 100 tunanetra ini akan dilatih teknik dasar mengenai siniar (podcast) oleh Pabrik Soeara Rakjat.

Beragam teknik dasar itu pun sudah diatur dalam modul yang akan diajarkan oleh Pabrik Soeara Rakjat.

Baca juga: Trotoar Jakarta tak ramah tunanetra

Setelah menjalani pelatihan yang berlangsung selama satu hari itu, pihaknya berencana akan melakukan pelatihan lanjutan guna mengembangkan bakat siniar (podcast) dari para penyandang tunanetra tersebut.

"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini para tunanetra bisa mengembangkan dirinya, bisa berdikari dengan memanfaatkan keahliannya tersebut," jelas Suprapto.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022