Tikus ini menjadi salah satu vektor pembawa virus ini selain primata, sebab mereka hidup dekat dengan aktivitas manusia
Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang Lampung melaksanakan deteksi dini virus othopox pada tikus guna mencegah penyebaran cacar monyet di simpul transportasi di wilayah itu..
"Sebagai langkah kesiapsiagaan dan mencegah kemungkinan adanya importasi penyakit cacar monyet, kami berupaya melakukan kegiatan cegah tangkal penyakit di simpul transportasi," ujar Kepala KKP Kelas II Panjang, Marjunet Danoe di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan cegah tangkal tersebut dilakukan salah satunya dengan cara melakukan pelacakan kasus melalui binatang vektor penyakit tersebut salah satunya tikus.
"Tikus ini menjadi salah satu vektor pembawa virus ini selain primata, sebab mereka hidup dekat dengan aktivitas manusia. Jadi secara rutin dilakukan kegiatan pemeriksaan sampel tikus yang ada di bandar udara atau pelabuhan sebagai simpul transportasi di Lampung untuk pencegahan penyakit," kata dia.
Baca juga: Satgas: Pasien anak perlu penanganan khusus saat terinfeksi Monkeypox
Dia menjelaskan kegiatan surveilans tikus tersebut dilakukan dengan pengambilan sampel tes usap dan pemeriksaan sejumlah bagian tubuh dari hewan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium di Jakarta.
"Untuk menghadapi kemungkinan merebaknya wabah ini melalui pelabuhan dan bandar udara dengan mobilitas tinggi kapal atau orang dari luar negeri, akan terus diintensifkan pengawasan. Dan tahun depan alat konfirmasi sampel akan dikirimkan ke Lampung," ucapnya.
Tanggapan serupa juga dikatakan oleh entomolog kesehatan Kementerian Kesehatan Sugiarto.
"Pelaksanaan surveilans kepada salah satu binatang vektor virus othopox yaitu tikus ini memang dilakukan secara rutin setiap 40 hari sekali di pelabuhan dan bandar udara. Kementerian Kesehatan kali ini melakukan pemeriksaan di lima provinsi dalam melakukan proses mitigasi persebaran penyakit cacar monyet," ujar entomolog kesehatan Kementerian Kesehatan Sugiarto.
Baca juga: Pakar sebut berbagai pendapat tentang vaksin cacar untuk cacar monyet
Menurut dia, langkah itu dilakukan sebagai langkah pengendalian persebaran dan penularan penyakit infeksi baru seperti cacar monyet.
"Perlu sekali melakukan kegiatan kesiapsiagaan dengan melakukan konfirmasi terhadap vektor pembawa penyakit sebelum menginfeksi manusia," ucap dia lagi.
Dia melanjutkan dengan adanya kegiatan surveilans rutin terhadap hewan vektor penyakit terutama di simpul transportasi yang mudah terjadi transmisi penyakit dapat menjadi salah satu upaya menjaga kesehatan masyarakat.
"Ketika kita bisa mengetahui objek utama pembawa penyakit, maka bisa menjadi langkah mencegah manusia tertular dan merebaknya wabah. Harapannya penyakit cacar monyet ini tidak menyebar penularannya dengan langkah pencegahan ini," katanya.
Baca juga: Pakar: Perlu penguatan surveilans antisipasi cacar monyet
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022