Jakarta (ANTARA) - Perwakilan keluarga almarhumah Dewi Wikantini, bidan penerima Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), berharap pemerintah selalu memberikan perlindungan maksimal kepada para tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan mengatasi pandemi COVID-19.
Almarhumah Dewi Wikantini merupakan penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya karena jasanya sebagai bidan yang gugur dalam tugas di masa pandemi COVID-19.
"Beliau sebulan terakhir sebelum meninggal dunia itu sangat bersemangat sekali di dalam menyelesaikan tugasnya sebagai bagian dari Satgas COVID-19 Kota Depok melakukan berbagai macam kegiatan terkait mencegah dan penanggulangan COVID," cerita Trisna Setiawan selaku perwakilan keluarga Dewi Wikantini.
Trisna mengatakan, almarhumah Dewi sangat bersemangat menjalankan tugasnya sebagai bidan meskipun harus menghadapi risiko pandemi COVID-19.
"Beliau sebulan terakhir sebelum meninggal dunia itu sangat bersemangat sekali di dalam menyelesaikan tugasnya sebagai bagian dari Satgas CPVID Kota Depok melakukan berbagai macam kegiatan terkait mencegah dan penanggulangan COVID-19," ungkap Trisna.
Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian dan penghargaan pemerintah terhadap para pejuang COVID-19. Ia berharap para tenaga kesehatan bisa mendapatkan perlindungan yang maksimal dalam tugasnya menangani pandemi COVID-19.
"Saya melihat bahwa teman-teman tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas yang sering disebut dengan pejuang garda terdepan, ini mudah-mudahan mendapatkan perlindungan yang maksimal, yang artinya setiap kali mereka bertugas di lapangan ini betul betul disiapkan perlindungan-perlindungan untuk mereka, sehingga tidak terjadi lagi tenaga kesehatan yang meninggal karena COVID-19," ujar Trisna berharap.
Dalam balutan peringatan Kemerdekaan Ke-77 Republik Indonesia, Trisna berharap agar masyarakat Indonesia bisa lebih sehat dan hidup lebih kuat.
Baca juga: Istana pastikan formasi Paskibraka lengkap di Upacara HUT RI
Baca juga: Presiden Jokowi anugerahkan tanda kehormatan RI di Istana Negara
“Terutama dengan peringatan 17 Agustus ke-77 ini mudah-mudahan ini membawa berkah bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih sehat lagi, bangkit lebih cepat, kemudian hidup lebih kuat," ucap Trisna berharap.
Sementara itu, Titi Surtinastiti, anak dari Ajip Rosidi, sastrawan yang dianugerahi Bintang Mahaputera Pratama, berharap tanda kehormatan yang diterima dapat menjadi sebuah penyemangat untuk melanjutkan cita-cita sang ayah.
"Dengan ini warisan dari ayah saya yang merupakan pekerjaan-pekerjaan besar itu kita bisa melaksanakannya dengan baik," jelas Titi.
Titi juga menyampaikan, selain pelaksanaan upacara, kemerdekaan menurutnya adalah peringatan untuk dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju dan berdaulat.
Baca juga: Kasetpres: Istana pamerkan mobil kepresidenan di Sarinah mulai Senin
"Tetapi untuk memaknai-nya sendiri memang sangat sulit ya, bagi saya kita harus maju terus untuk bangsa yang maju bagaimana kita harus mempertahankan bangsa ini yang berdaulat," tutur Titi.
Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa kepada 127 tokoh dalam upacara penganugerahan di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022