The biggest driver dari performance ini adalah rendahnya biaya cadangan penurunan di lini institutional banking
Jakarta (ANTARA) - Citibank N.A Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp750 miliar pada Semester 1 2022 atau meningkat 63 persen dibandingkan Semester 1 2021 yang berjumlah Rp461 miliar.

The biggest driver dari performance ini adalah rendahnya biaya cadangan penurunan di lini institutional banking,” kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam Konferensi Pers Economic Outlook & Pemaparan Kinerja Citi Indonesia di Jakarta, Kamis.

Batara merinci kinerja Citi pada 6 bulan pertama 2022. Dimulai dari Return on Equity (ROE) yang tumbuh 9,9 persen, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,5, persen. Kemudian Return on Asset (ROA) sebesar 2,2 persen yang juga naik dibandingkan periode tahun lalu yang sebear 1,5 persen.

“KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) 2,6 persen dan LDR (Loan to Deposit Ratio) 64 persen. Gross NPL turun dari 3,6 persen menjadi 2,9 persen,” ujarnya.

Kualitas sehat LDR tersebut didukung oleh pertumbuhan portofolio kredit Citi ditunjang oleh tingkat kuallitas dana pihka ketiga berkelanjutan yang tumbuh 11,1 persen. Penurunan NPL, membuat Citi yakin kualitas portofolio kredit tetap dalam kondisi baik karena penerapan prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengatasi dampak dari pandemi.

Selain sangat likuid, Citi Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sanga tbaik dngna Capital Adeqaucy Ratio (CAR) sebesar 26 persen. Kemudian Net NPL (Non Performing Loan) yang sangat rendah, yakni turun dari 1 persen pada Semester 1 2021 menjadi 0,26 persen pada Semester 1 2022.

Kinerja baik Citibank lainnya juga terlihat dari Income before tax yang mencapai Rp965 triliun, naik dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp648 triliun. Serta pertumbuhan gross loan yang tumbuh menjadi 9,8 persen atau naik 7,5 persen (ytd).

We boast very strong performance di semua lini bisnis, baik itu commercial banking, multinasional bisnis dan transaction banking sehingga mendongkrak laba bersih sebesar Rp750 miliar,” tutur Batara.

Berdasarkan kinerja yang cukup memuaskan pada Semester 1 2022, Batara pun yakin Citi Indonesia akan kembali mencatatkan kinerja yang memuaskan pada Semester 2 2022 seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga semakin membaik.

“Kami merasa consumer spending naik dan hampir semua konsumsi itu sudah lebih daripada pandemi. Kami lihat ini suatu tren yang cukup baik untuk 6 bulan ke depan,” kata dia.

Baca juga: Laba bersih 2021 Citibank Indonesia Rp1.08 triliun, turun dari 2020
Baca juga: Genjot digitalisasi UMKM perempuan, Citi Indonesia gandeng Benih Baik
Baca juga: Citi Indonesia dinobatkan sebagai bank global terbaik di Indonesia

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022