Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Pengarah Peringatan Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berharap dalam rentang satu abad ke depan Nahdlatul Ulama harus menjadi fondasi kebangkitan pendidikan dan perekonomian umat.

"Di era perubahan yang terjadi saat ini Nahdlatul Ulama (NU) satu abad ke depan harus menjadi fondasi kebangkitan pendidikan dan perekonomian umat, tentu tetap menjaga kebangsaan kita di bawah Pancasila dan NKRI," ujar Erick saat saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Halaqah Fiqih Peradaban di Madrasah Aliyah Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Kamis.

Sementara itu, kata dia, NU selama satu abad berlalu merupakan sebuah fondasi yang mengikat kebersamaan Bangsa Indonesia di bawah Pancasila dan NKRI.

Meski selama satu abad NU telah berperan sebagai penerang peradaban Muslim Nusantara, ia berharap untuk satu abad ke depan NU dapat berkontribusi membangun peradaban umat Muslim di dunia.

Baca juga: Erick Thohir perkenalkan program NU Women menyambut Satu Abad NU

"Saya berharap bagaimana kita bisa beradaptasi dengan perubahan zaman saat ini sehingga menjadi mercusuar peradaban," ujar dia.

Karena itu, selaku Ketua Pengarah Peringatan Hari Lahir Satu Abad NU, Erick menyebutkan sebanyak 9 program telah dipersiapkan untuk menyambut peringatan Satu Abad NU.

Program pertama, yakni Program NU Hackathon Fintech yang akan mendorong pesantren beserta santrinya untuk melek digital.

"Kita akan melakukan beberapa lokakarya yang memang tidak lain memastikan pondasi pesantren dan para santri mengerti perubahan teknologi ke depan sebagai dasar yang memang tidak bisa kita tinggalkan," ujar dia.

Program berikutnya adalah "NU Women" yang akan mengoptimalkan peran penting perempuan NU dalam menjaga kesejahteraan keluarga.

NU Women, kata dia, tidak terlepas dari peran para nyai pengasuh pondok pesantren se-Indonesia yang selama ini sukses membimbing para santri, bahkan dalam beberapa tahun belakangan, mereka juga banyak berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 di pondok-pondok pesantren.

"Saya secara pribadi sudah menyaksikan bagaimana saat COVID-19 justru pembukaan lapangan pekerjaan yang ada di desa-desa diciptakan oleh UMKM yang mayoritas adalah wanita atau perempuan," tutur dia.

Program ketiga, lanjut Erick, yakni Festival Tradisi Islam Nusantara yang bakal menyuguhkan beragam budaya Nusantara yang sesuai dengan tradisi Islam.

"Saya rasa kita tidak mau nanti kita menjadi negara maju tetapi yang tidak punya pondasi kebudayaan apalagi hilangnya akhlak. Kita harus menjaga bagaimana akhlak ini terus digulirkan," kata dia.

Selain NU Hackathon Fintech, NU Women, dan Festival Tradisi Islam Nusantara, menurut dia, enam program lain yang dicanangkan untuk menyambut peringatan Satu Abad NU adalah Anugerah Tokoh NU, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty (R-20), Peluncuran Gerakan Kemandirian NU, Muktamar Fiqih Peradaban, dan Resepsi Satu Abad NU.

Erick berharap sembilan program itu bisa terus digulirkan tidak hanya pada tahun ini, melainkan terus berjalan hingga satu abad ke depan.

"Atas program-program tersebut di atas kami mengharapkan dari kepanitiaan mendapat masukan, arahan, nasihat, dari PBNU, para kiai untuk memastikan program ini berjalan baik," ujar dia.

Baca juga: Ketua PBNU ajak kader di Kalbar kompak maksimalkan peran
Baca juga: Gubernur Jatim: Potensi desainer dari kalangan NU harus berkembang

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022