peran diplomasi pingpong atau tenis meja diawali tahun 1970-an
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Turnamen Tenis Meja memperebutkan Piala Menkominfo menjelang perayaan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia pada 17 Agustus.
"Pertandingan-pertandingan yang dilakukan ini adalah bagian dari manifestasi dan ekspresi kegembiraan dalam menyongsong Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia. Perlombaan ini terwujud berkat kerja keras pemerintah pusat baik kementerian dan lembaga di bawah leadership Presiden Joko Widodo, peran para medis di seluruh tanah air, serta partisipasi rakyat yang begitu disiplin dan kuat dalam melaksanakan protokol kesehatan," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat membuka Kejuaraan Tenis Meja AntarKementerian dan Lembaga Pers di GBK Arena, dalam siaran pers, Kamis.
Turnamen itu digelar oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo untuk memeriahkan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Pertandingan tersebut, kata Menkominfo, bukan untuk mencetak atlet melainkan sebagai upaya membangun keakraban, kekerabatan dan kolaborasi.
Dalam sambutannya, Menteri Johnny mengingat "Diplomasi Pingpong" pada tahun 1970-an, yang membuka ruang kerja sama dan persahabatan. Pingpong, nama lain tenis meja di Indonesia, mempersatukan kembali negara yang sempat terbelah pada era perang dingin (cold war).
"Saya ingin mengingatkan kembali atau terpetik di ingatan saya, bagaimana peran diplomasi pingpong atau tenis meja diawali tahun 1970-an, di mana pertukaran atlet pingpong Amerika Serikat dan China dilakukan, yang memungkinkan dilaksanakannya pertandingan persahabatan pingpong antara kedua negara," kata Johnny.
Pada era ini, tenis meja atau pingpong diharapkan bisa merekatkan, membangun kolaborasi dan membangun kekuatan nasional. Tidak hanya mencetak atlet-atlet berprestasi, tapi, juga mendorong tenis meja sebagai olahraga yang menyehatkan dan menyegarkan bagi bangsa Indonesia.
"Dalam kaitan dengan kolaborasi, koordinasi, dan kerja sama Indonesia sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan-tantangan dunia yang tidak mudah saat ini baik tantangan kesehatan maupun perubahan-perubahan geostrategis yang berdampak pada terganggunya pasokan pangan dan energi dan bahkan mungkin berdampak pada krisis moneter dan keuangan," kata Johnny.
"Resiliensi kita kuat, pingpong di Indonesia harus mampu membangun itu, mendekatkan yang jauh, lebih merekatkan, membangun kolaborasi koordinasi dan kerja sama," kata Johnny lagi.
Dalam acara tersebut, turut hadir juga Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif; Staf khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Publik, Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga, Rosarita Niken Widiastuti; dan Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI, Fadhilah Mathar.
Baca juga: Kominfo ajak industri TV adaptasi dunia digital
Baca juga: Orang tua garda terdepan lindungi anak dari kejahatan siber
Baca juga: Interaksi di internet harus diperlakukan sama seperti dunia nyata
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022