Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan merancang pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII) guna membenahi sumber daya manusia (SDM) melalui transformasi pendidikan kelautan dan perikanan di Tanah Air.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rilis di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa untuk mewujudkan implementasi pembangunan ekonomi biru dalam rangka memulihkan kesehatan laut dan potensi kelautan yang akan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia, dibutuhkan SDM unggul guna mewujudkannya.
"Untuk mencetak SDM tersebut, KKP melakukan transformasi pendidikan kelautan dan perikanan melalui rancangan pembentukan Ocean Institute of Indonesia," kata Trenggono.
Menurut dia, kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul sehingga dirinya meminta agar pendidikan tinggi kelautan dan perikanan harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan.
Selain pendidikan vokasi, lanjutnya, bidang pendidikan juga harus bersifat keilmuan untuk memahami pentingnya menjaga ekologi laut dan membuat laut guna menjadi lebih sehat.
Menteri Trenggono juga mengemukakan, pendidikan tinggi lingkup KKP harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berintegritas, produktif, kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan.
"Transformasi Pendidikan Kelautan dan Perikanan melalui rancangan pembentukan Ocean Institute of Indonesia harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit. Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas KKP dan menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan," lanjutnya.
Sejumlah program prioritas yang terkait dengan hal tersebut antara lain memperluas wilayah konservasi dengan mengedepankan kualitas kawasan konservasi, penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dan menetapkan zona konservasi, menjaga daya dukung lingkungan dengan budidaya ikan yang ramah lingkungan untuk meningkatkan produksi perikanan untuk pasar ekspor dan dalam negeri, penataan ruang laut untuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut, serta Program Bulan Cinta Laut.
Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, pembentukan Ocean Institute of Indonesia juga dalam rangka meningkatkan standardisasi mutu pendidikan, meningkatkan kesempatan yang luas kepada anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, serta pengelolaan kelembagaan yang efisien.
Hal tersebut, masih menurut I Nyoman Radiarta, merupakan bagian dari komitmen KKP dalam mencetak SDM kelautan dan perikanan yang dinamis, produktif dan bertalenta global.
Senada dengannya, Direktur Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Muhammad Hery Riyadi Alauddin mengatakan, adanya Transformasi Pendidikan KP menjadi single Institute Ocean Institute of Indonesia dengan mengintegrasikan program studi yang berbasis keilmuwan dan teknologi serta berbasis vokasi, diyakini akan mewujudkan ekonomi biru tangguh dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan mewujudkan program prioritas KKP.
Lebih lanjut dalam laporannya, Hery menyebutkan, jumlah lulusan Politeknik AUP yang diwisuda pada tahun ini sebanyak 287 orang, terdiri dari 16 orang Magister Terapan (dari berbagai instansi) dan 271 orang Sarjana Terapan dari 32 provinsi se-Indonesia.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, telah diterima dan terserap di dunia kerja sebanyak 103 orang dan sebanyak 169 orang telah melaksanakan seleksi rekrutmen di beberapa perusahaan dan juga kembali ke Pemerintah Daerah mitra Politeknik AUP.
Baca juga: KKP ubah dua satuan kerja lingkup riset-SDM menjadi Badan Layanan Umum
Baca juga: Badan Riset-SDM KKP ungkap kajian dukung penangkapan terukur
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022