Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-27 dengan menampilkan sejumlah inovasi perguruan tinggi.
“Pusat Unggulan Ipteks-Perguruan Tinggi (PUI-PT) merupakan program perguruan tinggi yang mempunyai pusat kajian atau pusat riset yang memiliki keunggulan tertentu,” ujar Direktur Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Ditjen Diktiristek, Faisal Fathani, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemendikbudristek ajak masyarakat bangga gunakan produk inovasi bangsa
Ditjen Diktiristek memberikan pendanaan agar pusat studi perguruan tinggi dapat menjadi pusat keunggulan. Pameran yang bertajuk “Transformasi dan Inovasi Pendidikan melalui Teknologi” itu menghadirkan pameran hasil riset dan inovasi produk unggulan.
PUI-PT memfasilitasi karya-karya dari perguruan tinggi dengan memberikan pendanaan, yang bertujuan untuk meningkatkan riset serta kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perguruan tinggi.
Baca juga: Menko PMK harapkan BRIN tingkatkan kompetensi riset Indonesia
"Istilahnya SDM bisa meningkat, riset bisa meningkat, dan membuat perguruan tinggi terkenal. Kemudian juga menarik kontrak dari beberapa industri karena produknya banyak bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Beberapa produk unggulan PUI-PT yang dihadirkan dalam pameran Hakteknas ke-27 antara lain Universitas Gadjah Mada dengan produk PUI-PT Institut Pewarna Alami Indonesia (IDN), PUI-PT Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT), PUI-PT Probiotik UGM dan GATe (Gadjah Mada Airport Transporter electric); Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memamerkan produk Sabun Pembersih Najis dari Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi, serta PUI-PT Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT).
Baca juga: Harteknas ke-21 gelorakan semangat inovasi pendidikan
;Kemudian Universitas Airlangga berupa PUI-PT Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati (BIOME); produk PUI-PT Biofarmaka dari Institut Pertanian Bogor (IPB) berupa Glucodiab, Cajuput Candy, Prolisilim, D2N, Buku Daun Jambu, Buku Domestikasi Buah Merah, Buku Atlas Kromatografi Tumbuhan Obat Indonesia, Buku Taman Terapi Mandiri, dan Jurnal Jamu Indonesia; Universitas Indonesia (UI) dengan produk transportasi Bus Listrik; Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dengan produk Autonomous Vehicle ITS (Gesits) Generasi 2, Kereta Api Cepat (Prototipe), dan digITS; serta Telkom University yang membawa produk Base Transceiver Station (BTS) Universal Mobile Telecommunications System (UMTS).
Baca juga: N-250 Gatotkoco, pembuktian kemampuan anak bangsa
Pameran yang digelar sebagai bentuk apresiasi Kemendikbudristek terhadap karya-karya perguruan tinggi di seluruh Indonesia itu, diharapkan dapat menjadi produk yang bermanfaat sekaligus digemari masyarakat, sehingga mereka bangga terhadap hasil karya Indonesia.
“Semoga produk kita bisa menjadi raja di negara sendiri, diharapkan masyarakat terbiasa dengan menggunakan produk made in Indonesia,” imbuh dia. ***3***
Baca juga: Menko PMK harapkan BRIN tingkatkan kompetensi riset Indonesia
Baca juga: Nadiem : Merdeka Belajar beri kesempatan peserta didik berinovasi
Pewarta: Indriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022