Jakarta (ANTARA News) - Menko Kesra Aburizal Bakrie mengatakan alat diagnosis cepat (Diagnostic Rapid Test Kit) untuk mendeteksi infeksi virus flu burung (Avian Influenza) pada manusia akan segera dibagikan ke puskesmas di lima provinsi yang berisiko tinggi terjangkit penyakit mematikan yang ditularkan oleh unggas itu. "Rapid Diagnostic Test Kit untuk manusia (infeksi virus AI pada manusia-red) akan dibagikan ke puskesmas di lima provinsi yang berisiko tinggi," katanya usai rapat koordinasi tingkat menteri tentang penanggulangan flu burung di Jakarta, Kamis petang. Namun baik Aburizal maupun Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari belum bisa menyebutkan secara pasti kapan alat yang diharapkan dapat mempercepat penemuan kasus infeksi virus flu burung pada manusia itu akan dibagikan ke puskesmas-puskesmas di DKI Jakarta, Banten, Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menteri Kesehatan mengatakan saat ini pemerintah sedang berupaya menyediakan alat deteksi cepat infeksi virus flu burung pada manusia sesuai dengan kebutuhan. "Penyediaan `rapid test` sedang kita siapkan," kata Menteri Kesehatan. Ia menjelaskan hingga saat ini belum ada alat diagnosis infeksi virus flu burung pada manusia yang direkomendasikan penggunaannya. Penyediaan alat deteksi cepat itu di puskesmas-puskesmas, kata dia, hanya dimaksudkan agar kasus-kasus infeksi virus influensa tipe A dengan subtipe H5N1 itu bisa dideteksi lebih dini. "Tidak ada yang direkomendasikan secara internasional, itu dibagikan hanya supaya kasus-kasus infeksi flu burung bisa dideteksi lebih dini dan bisa segera ditangani," katanya. Lebih lanjut dia menjelaskan pula bahwa saat ini pemerintah juga menyiapkan stok Oseltamivir yang nantinya juga akan disediakan hingga ke tingkat puskesmas. Penyediaan Oseltamivir dan alat diagnosis cepat infeksi AI hingga ke puskesmas, kata dia, dilakukan karena sebagian besar kasus-kasus infeksi viru AI pada manusia terlambat ditemukan sehingga pengobatan dengan Oseltamivir yang dilakukan kurang efektif.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006