Jakarta (ANTARA) - ReCharge, perusahaan penyewaan powerbank berbasis aplikasi, menghadirkan lebih banyak layanannya di moda-moda transportasi umum seperti kereta rel listrik (KRL), Moda Raya Terpadu (MRT Jakarta), serta TransJakarta mempermudah warga di kawasan Ibu Kota melakukan mobilisasi dengan gawai-gawai berdaya optimal.

Hadirnya ReCharge di transportasi-transportasi umum itu berkaca pada gaya hidup masyarakat di kota metropolitan yang saat ini tak bisa lepas dari gawai pintarnya dengan kapasitas daya penuh agar bisa memenuhi kebutuhannya di tengah kondisi serba digital.

Baca juga: Tips memilih "power bank" sesuai kebutuhan dan jenis ponsel

"Saya merasa di masa depan tidak cuma waktu pengguna yang bertambah untuk pakai HP, tapi juga untuk pakai lebih banyak gadget. Ada banyak yang perlu diisi dayanya seperti portable WiFi, tablet, Wireless Earphone, dan untuk itu ReCharge hadir. Ke depannya saya sangat optimistis dengan layanan dari ReCharge bisa membantu teman-teman khususnya yang sering naik transportasi umum," kata CEO ReCharge Indonesia Dick Listijono dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu.

Dalam acara itu, Dick menyebutkan ada sebanyak 35 halte TransJakarta, 23 stasiun KRL dengan rute Jakarta Kota-Bogor, serta 13 stasiun MRT Jakarta yang kini sudah menyediakan layanan ReCharge untuk menyewa powerbank.

Pengguna gawai baik dengan sistem operasi Android maupun sistem operasi iOS dapat mengunduh terlebih dahulu aplikasi ReCharge di Google Playstore atau pun Apps Store.

Lalu setelah itu anda bisa mendaftar sehingga bisa mencicipi layanan penyewaan power bank dari ReCharge.

Kehadiran layanan penyewaan power bank di transportasi-transportasi umum itu pun disambut baik oleh para pengelola layanan moda transportasi terkait.

Baca juga: realme perkuat AIoT di Indonesia, bawa earphone hingga smart camera

Apalagi mengingat masyarakat di kota metropolitan memiliki ketergantungan yang tinggi pada ponsel pintar sehingga dengan adanya ReCharge tentunya mempermudah pengguna transportasi umum mendapatkan akses terhadap daya dengan lebih inklusif dan mudah.

"Sifat pelanggan TransJakarta itu adalah solo traveller. Jadi memang individu-individu seperti itu. Dengan waktu tempuh pengguna TransJakarta menuju lokasinya sekitar 20-45 menit tentunya ada keterikatan pengguna terhadap gadget-nya. Dengan adanya ReCharge tentunya itu mempermudah pengguna dalam hal memastikan daya gadget-nya selama melakukan perjalanannya. Jadi TransJakarta sangat menyambut baik ReCharge hadir di layanan kami," kata Staf Ahli Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta Barnard Wiraharja.

Barnard juga berharap ReCharge bisa hadir lebih banyak di halte-halte lainnya mengingat saat ini TransJakarta memiliki sebanyak 230 halte di DKI Jakarta sehingga lebih banyak pengguna gawai pintar yang mudah mendapatkan akses terhadap layanan pengisian daya portabel.

Baca juga: Enomad Uno, power bank Korea untuk pecinta kegiatan outdoor

Senada dengan perwakilan TransJakarta, Vice President Non Transport Commercialization PT KAI (Persero) Krisna Arianto menyebutkan kehadiran ReCharge di stasiun-stasiunnya telah memberikan akses mudah, hemat, serta efisien kepada para pengguna KRL dalam hal mengisi daya secara portabel.

Karena sifatnya yang portabel masyarakat bisa lebih leluasa dan efektif menggunakan waktu dan beraktivitas meski sedang berada di transportasi umum seperti KRL.

"Jadi memang lebih mudah bagi pengguna KRL bisa mengisi penuh (daya) gadgetnya karena misalnya dia bisa menyewa ReCharge di Bogor, namun setelah selesai dia bisa mengembalikannya di stasiun tujuan akhir seperti di Juanda atau di Gondangdia," kata Krisna.

Layanan penyewaan power bank dari ReCharge kini sudah tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, hingga Yogyakarta.

Dengan 1000 stasiun pengisian daya yang tersebar di kota-kota tersebut, sudah ada hingga 1 juta pengguna yang telah mengunduh aplikasi ReCharge.


Baca juga: Angkasa Pura Bandara Adi Soemarmo periksa power bank milik calon penumpang

Baca juga: Tentang "power bank" itu aturan internasional

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022