Empat pusat perbelanjaan di Denpasar yang telah luncurkan program SIAP QRIS-nya pada Selasa (9/8) yakni Plaza Renon, Level 21, Trans Studio Mall, dan Duta Plaza.

Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali memperluas pelaksanaan program Sehat, Inovatif, Aman Pakai (SIAP) Quick Respons Code Indonesian Standard (QRIS) pada empat pusat perbelanjaan di Kota Denpasar.

Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Rabu, ingin pusat perbelanjaan yang diluncurkan dalam program SIAP QRIS menjadi percontohan implementasi digitalisasi pembayaran melalui QRIS untuk di seluruh penjuru Bali.

Empat pusat perbelanjaan di Denpasar yang telah luncurkan program SIAP QRIS-nya pada Selasa (9/8) yakni Plaza Renon, Level 21, Trans Studio Mall, dan Duta Plaza.

"Pusat perbelanjaan tersebut, ekosistem digitalnya sudah siap dan terbentuk mulai dari parkir hingga tenant-nya sudah dilengkapi opsi pembayaran menggunakan QRIS," ujarnya.

Trisno mengatakan berkomitmen untuk senantiasa mendorong akseptasi ekonomi dan keuangan digital khususnya QRIS karena pertumbuhan ekonomi Bali tidak terlepas dari upaya akselerasi transformasi digital.

Baca juga: BI Bali-Pemkot Denpasar perluas penggunaan QRIS di 16 pasar

"Hal ini sebagai salah satu strategi dalam memastikan tetap bergeraknya sektor-sektor sosial ekonomi untuk produktif," ujar mantan Kepala KPwBI DKI Jakarta itu.

Trisno menambahkan, sejak Januari hingga Juli 2022, telah dilakukan implementasi digitalisasi pembayaran dan SIAP QRIS di total 12 pasar tradisional di berbagai daerah di Bali. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari yang ditargetkan yakni sebanyak tujuh pasar.

Selain itu, inisiasi Program "Semarak QRIS" telah diselenggarakan sebanyak lima kali di berbagai sektor.

Diantaranya meliputi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Buleleng, pembelian tiket DTW Danau Buyan Kabupaten Buleleng, Berbelanja di Pasar Banyuasri Buleleng, Pasar Nyanggelan Denpasar, dan Pasar Galang Ayu Denpasar.

Dari sejumlah upaya yang dilakukan KPwBI Provinsi Bali itu, dapat ditunjukkan dengan perkembangan jumlah merchant dan user (pengguna) di Bali yang hingga saat ini telah menyentuh lebih dari 485 ribu merchant dan 398 ribu pengguna.

Baca juga: BI: Pengguna QRIS terus bertambah jadi 19 juta pedagang

"Hal ini menjadikan Bali masuk ke dalam daftar 10 provinsi dengan jumlah merchant dan user QRIS terbanyak," ucap Trisno.

Pihaknya mencatat jumlah transaksi bulanan QRIS di Bali tumbuh pesat hingga mencapai 1,5 juta transaksi dengan total nominal Rp166,6 miliar. Lebih dari 40 persen dari implementasi penggunaan QRIS tersebut berada/berasal dari Kota Denpasar.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga berharap QRIS dapat digunakan sebagai transaksi resmi yang dapat digunakan di berbagai tempat seperti pasar, pusat perbelanjaan dan berbagai UMKM lainnya karena penggunaannya lebih aman dan efisien.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022