Banda Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 26 anak yatim asal beberapa daerah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang dibawa pasca terjadinya musibah gempa dan tsunami, 26 Desember 2004 itu kini terlantar di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. "Informasi dari salah seorang warga asal Aceh di Malang yang kami terima menyebutkan saat ini ada 26 anak yatim asal Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Langsa. Kondisi mereka saat ini terlantar dan sementara waktu ditampung di rumah-rumah penduduk secara terpisah," kata anggota Komisi E DPRD NAD, HK Zainal Arifin, kepada ANTARA di Banda Aceh, Kamis. Ia menyebutkan tiga dari 26 anak yatim yang saat ini masih di Malang itu adalah perempuan dan mereka diharapkan bisa kembali lagi berkumpul bersama keluarga/wali atau dititipkan di panti asuhan serta pondok pesantren di Aceh. Lebih lanjut, Zainal menyebutkan kronologis keberadaan anak yatim itu di Malang berawal sekitar sebulan pasca tsunami, anak-anak tersebut dibawa seseorang bersama dengan sebuah acara yang digelar di Pulau Jawa itu. "Anak-anak itu awalnya ditampung di salah satu yayasan di Malang setelah sekitar sebulan pasca tsunami. Namun karena anak-anak asal Aceh itu tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan baru maka pengurus yayasan menyatakan kesulitan dalam mengaturnya. Kemudian, anak-anak asal Aceh tersebut keluar dari panti asuhan yayasan tersebut," ujarnya. Selanjutnya, puluhan anak yatim asal Aceh itu dititipkan di salah satu rumah dan kini mereka minta agar dikembalikan ke Aceh. "Saat ini anak-anak itu semuanya dalam kondisi sehat-sehat. Sebagian diantara mereka masih berkeinginan tinggal di Malang dan sebagian lagi ingin kembali ke Aceh, kata Zainal. Oleh karena itu, surat yang diterima dari Malang menyebutkan perlunya Pemerintah dan DPRD provinsi untuk melihat langsung kondisi anak-anak asal Aceh itu di Malang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006