Dalam keterangan tertulis, Selasa, POSSI menilai Kota Tidore Kepulauan memiliki kawasan perairan yang berpotensi menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri.
Ketua Umum PB POSSI, Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto telah melakukan audiensi bersama Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt Ali Ibrahim yang didampingi Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Dr. Rachma Fitriati di markas Korps Marinir, Jakarta, Senin (8/8).
"Kami menyambut baik rencana Pemkot Tidore Kepulauan, terutama berkaitan dengan strategi memasyarakatkan kegiatan menyelam, sehingga olahraga ini makin diminati masyarakat luas," kata Widodo.
Baca juga: POSSI terus jaring bibit muda perenang sirip
Widodo sangat antusias, terlebih berdasarkan data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026 menunjukkan potensi utama dari Kota Tidore Kepulauan adalah keindahan alam berupa pantai, laut, dan pulau-pulau kecil, terutama dengan mengembangkan wisata menyelam (scuba diving).
Hal ini pula yang disampaikan Rachma yang menyebut daya tarik wisata selam terletak pada konservasi lingkungan alam bawah laut dan pelestarian warisan budaya yang dikelola langsung oleh masyarakat sekitar.
"Untuk itu, kami bersama Pemkot Tidore Kepulauan dan PB POSSI dengan melibatkan Pentahelix, berencana menggelar Focus Group Discussion (FGD). Adapun tema yang diangkat Membangun Daya Saing Pariwisata Bahari Berkelanjutan Wisata Selam Berkelas Dunia Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara," kata Rachma.
Baca juga: PB POSSI gelar seleknas selam untuk SEA Games Hanoi 2022
Sementara itu, Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim, mengatakan bersama FIA UI dan dengan dukungan PB POSSI, tengah menyusun peraturan tentang Pedoman Penyelenggaraan Wisata Selam Berkelas Dunia dengan aturan menyelam sesuai standar internasional.
“Terutama pada lokasi menyelam situs sejarah peninggalan Portugis yang tidak akan ditemui di lokasi penyelaman lainnya,” kata Ali.
Tidore Kepulauan memiliki sejumlah dive site antara Pulau Failonga, Tanjung Soasio, Pulau Mare, Pulau Maitara, Tanjung Rum, Tongowai, Pasi Lamo, dan Pasi Kene.
"Pada salah satu lokasi penyelaman di Tongowai terdapat keunikan spot diving yang tidak ditemui di wilayah lain, yaitu adanya Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT),” kata Master dive Tidore, Khalis Samaun.
Pada kedalaman di atas 40 meter, lanjut Khalis, masih terdapat meriam yang kondisinya sudah tertutupi oleh sedimen serta sejumlah fragmen guci.
“Meriam tersebut merupakan meriam Portugis yang terkenal, yaitu Manuel Tavare Boccaro pada tahun 1627. Sementara, salah satu meriam lagi telah diangkat pada tahun 1990-an dan dapat dilihat di Wisma Itogapura Kelurahan Gamtufkange, sekitar kurang lebih 3 km dari Kelurahan Tongowai,” ujar Khalis menambahkan.
Sebagai informasi, Pemkot Tidore Kepulauan didukung Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Pusat akan menggelar acara Sail Tidore 2022 pada November mendatang.
Ajang ini merupakan salah satu strategi percepatan ekonomi di Provinsi Maluku Utara, khususnya Kota Tidore Kepulauan. Sail Tidore 2022 ini juga diyakini akan menjadi daya tarik dalam mendorong pembangunan dan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Menpora harapkan WSL momen bangkitnya sport tourism dan sport industry
Baca juga: Sprint Rally "Piala Raja" tumbuhkan iklim "sport tourism" Yogyakarta
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022