Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan mengkaji pembelian helikopter Chinook dari perusahaan penerbangan terbesar Boeing, Amerika Serikat (AS) untuk mendukung operasi kemanusiaan dan operasi non militer lainnya di Indonesia. "Kita akan kaji tawaran tersebut. Tetapi yang jelas, helikopter jenis tersebut terbukti efektif dalam operasi tanggap darurat di Aceh saat terjadi Tsunami," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono, usai menerima Wakil Presiden Boeing Company Stanley Roth di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, pada lima hingga sepuluh tahun mendatang pertahanan nasional akan difokuskan pada pengembangan kekuatan matra laut dan udara, tak terkecuali untuk membeli Chinook untuk mendukung operasi tanggap darurat. Meski begitu, Dephan akan mengkaji pembelian Chinook tersebut mengingat keterbatasan anggaran yang diberikan pemerintah. "Untuk itu, Dephan akan melakukan kajian internal tentang pengembangan kekuatan matra laut dan udara, termasuk kemungkinan pembelian Chinook. Kita akan kaji ulang plus-minusnya," tutur Juwono. Sementara itu, Dirjen Perencanaan Departemen Pertahanan (Dephan) Laksamana Muda Yuwendi mengemukakan, tawaran Boeing tentang helikopter Chinook sudah dilakukan saat terjadinya bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada Desember 2004. "Saat itu, tawaran dimaksudkan untuk mendukung operasi kemanusiaan di Aceh pasca bencana tsunami. Namun kan tidak mungkin langsung kita datangkan, situasinya begitu," ujarnya. Saat ini, tambah Yuwendi, tawaran itu akan dikaji kembali untuk pengadaan dalam jangka menengah. Chinook adalah helikopter multifungsi, baik untuk kepentingan militer dan non militer. Dalam medan pertempuran helikopter yang mulai diperkenalkan pada 1962 tersebut, sangat berguna untuk mengangkut pasukan, amunisi, bahan bakar, kendaraan tempur ringan, peralatan tempur lainnya. Sedangkan dalam operasi non militer, helikopter yang kali pertama dioperasikan di Vietnam tersebut dapat digunakan untuk kepentingan evakuasi, SAR, penanganan bencana, pemadam kebakaran, konstruksi berat dan lain sebagainya. Sejak kali pertama diperkenalkan, saat ini sudah 1.179 Chinook yang diproduksi dengan teknologi yang terus dimodernisasi. Sejumlah negara pengguna Chinook antara lain Amerika Serikat (AS) dan Singapura.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006