New York (ANTARA) - Pemerintahan Joe Biden memutuskan untuk menambah pasokan vaksin cacar monyet yang terbatas dengan mengizinkan metode injeksi baru yang menggunakan seperlima lebih banyak per suntikannya.
New York Times melaporkan itu pada Senin, dengan mengutip sejumlah pejabat senior yang mengetahui skema tersebut.
Amerika Serikat menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat pekan lalu dalam upaya meningkatkan penanggulangan AS untuk mengatasi wabah.
Supaya Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengizinkan injeksi intradermal, yang memerlukan injeksi seperlima dari dosis saat ini ke dalam kulit alih-alih dosis penuh ke dalam lemak, Departemen Layanan Kesehatan dan Masyarakat (HHS) perlu menetapkan deklarasi darurat baru, tulis laporan tersebut, yang memungkinkan regulator untuk mengajukan wewenang penggunaan darurat FDA.
Baca juga: AS nyatakan cacar monyet sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat
Menurut NYT, skema tersebut diperkirakan akan diumumkan pada Selasa sore.
Gedung Putih, HHS dan FDA tidak langsung menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar.
Awal Agustus ini Biden menunjuk dua pejabat federal untuk mengkoordinasikan penanggulangan cacar monyet, menyusul penetapan status darurat oleh California, Illinois dan New York.
Belakangan ini lebih dari 80 negara, di mana cacar monyet bukanlah endemi telah melaporkan wabah penyakit virus tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global saat kasus terkonfirmasi melampaui angka 27.800 dan negara-negara bukan endemi melaporkan kematian pertama mereka.
Pertama kali ditemukan pada monyet pada 1958, penyakit tersebut memiliki gejala ringan seperti demam, nyeri serta kulit bernanah dan penderitanya cenderung sembuh dalam kurun waktu 2-4 pekan, kata WHO.
Cacar monyet menyebar melalui kontak fisik erat dan jarang sekali berakibat fatal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pakar: Perlu penguatan surveilans antisipasi cacar monyet
Baca juga: Akademisi: Sosialisasi tentang penyakit cacar monyet perlu digencarkan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022