Denpasar (ANTARA News) - DPR RI sangat menghargai dan menghormati keputusan pemerintah tidak menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) mengingat kondisi ekonomi rakyat yang masih terseok karena dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. "Tidak naik TDL sudah merupakan keputusan pemerintah. Kami menghargai bahwa pemerintah telah dengan sungguh-sungguh mendengarkan suara rakyat, suara DPR, yang memang dengan gencar berharap agar TDL tidak dinaikkan," kata Ketua DPR RI Agung Laksono usai membuka pertemuan pertama Ad Hoc AIPO di Jimbaran, Kamis. Ia mengatakan, menyusul hasil audit BPK yang menemukan ketekoran PLN tinggal Rp10 triliun, maka pemerintah telah memenuhi komitmen untuk tidak menaikan TDL. "Keputusan ini harus kita hargai karena memang itu harapan rakyat, DPR, dan suara rakyat melalui DPR," kata Agung. Ia juga menyatakan optimistisnya bahwa pemerintah tahun ini tidak akan menaikkan TDL ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih memprihatinkan. "Saya percaya bahwa tahun ini pemerintah tidak akan menaikkan TDL," kata Agung. Dalam kesempatan itu, Agung juga minta kepada masyarakat untuk ikut mengurangi beban operasional PLN antara lain dengan melakukan efisiensi penggunaan listrik, terutama mematikan lampu pada malam ataupun siang hari jika tidak benar-benar dibutuhkan. "Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk juga melakukan efisiensi dan kalau itu bisa dilakukan maka pengurangan biaya operasional PLN bisa turun secara signifikan," katanya. Mengenai kemungkinan menggunakan bahan bakar alternatif bagi sumber listrik, Agung mengatakan, di masa depan memang sudah waktunya dicarikan sumber energi lebih murah seperti gas panas bumi, batubara bahkan angin, serta gelombang laut. "Kalau sumber energi bisa tergantikan maka TDL bisa saja turun sekian persen karena tidak lagi bergantung kepada BBM," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006