Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan mengkonsolidasikan persatuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjadi bagian penting bagi organisasi tersebut dalam upaya untuk menjaga relevansi dan kredibilitas.
Pernyataan itu disampaikan Retno dalam pidatonya pada peringatan hari jadi ASEAN yang ke-55 di Jakarta, Senin.
“Penting bagi kita untuk menggunakan momen hari jadi ini sebagai momen untuk resolusi, untuk memperkuat ASEAN, untuk menjaga kredibilitas dan relevansinya,” ujarnya.
Untuk itu, Indonesia mengajukan tiga hal yang perlu menjadi fokus ASEAN, yang pertama yakni persatuan ASEAN.
Menurutnya, menampilkan persatuan sangatlah penting, mengingat hal itu mencerminkan komitmen kuat terhadap kepentingan bersama, serta menunjukkan penolakan yang tegas untuk menjadi pion dalam rivalitas negara-negara adidaya.
Meski demikian, dia menekankan bahwa upaya untuk memperkokoh persatuan jangan sampai mengorbankan respons efektif terhadap situasi yang darurat.
“Untuk menjadi relevan, ASEAN harus dapat menangani tantangan apapun yang mungkin muncul,” tambahnya.
Hal kedua yakni menjejakkan kembali sentralitas ASEAN, yang disebut Retno sebagai bagian dari perjalanan yang panjang, alih-alih sebagai tujuan.
Ia mengatakan bahwa ASEAN harus menjadi penggerak utama dalam membentuk tatanan regional.
“Kita harus terus merawat kepercayaan strategis dan paradigma mainstream tentang kolaborasi antar negara-negara di kawasan,” kata Retno.
Sementara penguatan keandalan ASEAN menjadi poin ketiga yang disebutkan oleh Retno.
Menurutnya, ASEAN telah memiliki berbagai mekanisme, termasuk yang dibuat bersama negara-negara mitra, untuk menghadapi kompleksnya tantangan dunia saat ini.
“Kita harus menggunakannya untuk masyarakat kita, tugas kita sekarang adalah untuk mengidentifikasi apa yang dapat diperkuat,” katanya.
Dia menambahkan bahwa ke depan, ASEAN harus terus melakukan inovasi dan langkah-langkah yang diambil harus bersifat preventif dan adaptif.
Pada hari jadi yang ke-55, ASEAN mengangkat tema “Lebih Kuat Bersama (Stronger Together)”, yang selaras dengan tema keketuaan Kamboja pada tahu 2022 yakni “Menghadapi Tantangan Bersama”.
Baca juga: Kamboja: ASEAN perlu bersatu untuk perdamaian dan stabilitas regional
Baca juga: Presiden: Persatuan jadi kunci utama ASEAN
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022